PERAN INTERNATIONAL CRIMINAL POLICE ORGANIZATION (ICPO) DALAM KASUS RAJENDRA SADASHIV NIKALJE

AL-HANA, ASSYIFA ROHADATUL AISY and Setiyono, Joko and Dwiwarno, Nuswantoro (2018) PERAN INTERNATIONAL CRIMINAL POLICE ORGANIZATION (ICPO) DALAM KASUS RAJENDRA SADASHIV NIKALJE. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Full text not available from this repository.

Abstract

Perkembangan kejahatan dewasa ini tidak lagi hanya sebatas teritorial suatu negara melainkan sudah melampaui batas teritorial. Hubungan antar negara dalam masyarakat internasional semakin mempermudah berpindahnya individu dari satu negara ke negara lainnya. Namun tidak semua individu yang berpindah tersebut melakukan hal baik. Salah satunya karena telah melakukan kejahatan di negara asalnya dan melarikan diri ke negara lain. Kerjasama antar organisasi internasional sangat dibutuhkan untuk menghadapi hal-hal tersebut, salah satunya dengan adanya International Criminal Police Organization (ICPO). Permasalahan yang menjadi dasar penelitian ini adalah bagaimana peran International Criminal Police Organization (ICPO) dalam pencarian dan penangkapan Rajendra Sadashiv Nikalje dan bagaimana proses pemulangan pelaku kejahatan yang melarikan diri ke negara lain. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis normatif. Spesifikasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitis. Data primer dan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dan wawancara yang dilakukan dengan pihak Sekretariat NCB-Interpol Indonesia. International Criminal Police Organization (ICPO) berperan meneruskan informasi antar kepolisian negara anggota ICPO-Interpol terhadap pengidentifikasian orang atau pihak yang dicari dan penangkapan orang yang dimintakan melalui notices yang berisikan permintaan dari suatu negara mengenai kerjasama yang mengizinkan kepolisian di negara anggota untuk berbagi informasi penting yang berkaitan dengan kejahatan. Rajendra Sadashiv Nikalje dicari oleh Kepolisian India selama puluhan tahun karena telah banyak melakukan tindak kejahatan berat di India. Indonesia dan India telah memiliki perjanjian ekstradisi tahun 2011 dan diratifikasi tahun 2014. Tetapi proses pemulangan Rajendra Sadashiv Nikalje dilakukan melalui cara deportasi, dikarenakan proses deportasi lebih cepat dibanding ekstradisi yang memakan waktu lebih lama.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:Faculty of Law > Department of Law
ID Code:71776
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:18 Apr 2019 11:31
Last Modified:18 Apr 2019 11:31

Repository Staff Only: item control page