RATNAGIANTI, GHINA ANISAH (2019) HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KOTA SEMARANG. Undergraduate thesis, Diponegoro University.
| PDF - Published Version 42Kb |
Abstract
ISPA khususnya pnemonia merupakan penyebab utama kematian pada balita di seluruh dunia. ISPA di Kota Semarang tinggi khususnya di Puskesmas Halmahera yaitu sebanyak 12.830 kasus. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan faktor lingkungan fisik rumah, dandurasi balita dalam ruangan terhadap kejadian ISPA pada balita di Kota Semarang.Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 60 orang. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar rumah balita memiliki pencahayaan (60%) , suhu (80%) dan luas ventilasi (56,7%) yang tidak memenuhi syarat. Hasil uji chi square menunjukan adanya hubungan antara pencahayaan rumah (p = 0,001 PR = 4,00), suhu (p = 0,05 PR = 3,25), kelembaban (p = 0,01 PR = 2,15), dan luas ventilasi (p = 0,001 PR = 9,94) dengan kejadian ISPA pada balita. Tidak terdapat hubungan antara durasi balita dalam ruangan (p = 0,85 PR = 1,13) dan volume rumah (p = 0,98 PR = 0,93) dengan kejadian ISPA pada balita. Kesimpulan yang diperoleh yaitu terdapat hubungan antara faktor lingkungan fisik rumah dengan kejadian ISPA pada balita di Kota Semarang. Kata kunci : ISPA, Balita, Pencahayaan, Suhu, Kelembaban, Luas Ventilasi, Durasi Balita dalam Rumah, Volume Rumah Kata Kunci: ISPA, Balita, Pencahayaan, Suhu, Kelembaban, Luas Ventilasi, Durasi Balita dalam Rumah, Volume Rumah
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > Department of Public Health |
ID Code: | 71705 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 16 Apr 2019 09:38 |
Last Modified: | 16 Apr 2019 09:38 |
Repository Staff Only: item control page