PENDEKATAN BERBASIS HAM TERHADAP PENGENDALIAN TEMBAKAU BERDASARKAN WHO FRAMEWORK CONVENTION ON TOBACCO CONTROL (FCTC) SERTA IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA

Abstract

Merokok sangat tidak baik untuk kesehatan perokok aktif dan pasif. Kesehatan adalah hak asasi manusia sehingga diperlukan pengaturan dalam merokok. Efek buruk rokok bagi kesehatan menjadi alasan dibentuknya WHO FCTC yaitu untuk melindungi generasi sekarang dan yang akan datang dari bahaya dampak rokok. FCTC merupakan suatu konvensi pengendalian tembakau yang kemudian menjadi upaya dalam memenuhi hak asasi manusia di bidang kesehatan. Penulisan ini bertujuan untuk membahas pendekatan berbasis hak asasi manusia dalam pengendalian tembakau berdasarkan FCTC dan implementasi pengendalian tembakau di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan interpretasi historis dan teleologis yang bersumber pada studi kepustakaan berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Penelitian ini menyimpulkan bahwa setiap manusia mempunyai hak atas kesehatan termasuk untuk mendapatkan udara bersih tanpa asap rokok. FCTC mengatur tentang pembatasan kawasan tanpa rokok. FCTC merupakan cerminan perwujudan pemenuhan hak asasi manusia perokok aktif dan pasif. Indonesia sampai saat ini belum menandatangani FCTC, tetapi Indonesia mengadopsi prinsip-prinsip FCTC melalui penerapan sistem adopsi kedalam peraturan nasional, yaitu dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan PP No. 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan.