NAUFAL LUTHFI, FADHLI (2019) PENGARUH PENAMBAHAN BIOKOAGULAN BIJI KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP PENYISIHAN KEKERUHAN, BOD, DAN PADATAN TERLARUT (TDS) PADA PROSES KOAGULASI FLOKULASI DENGAN KOAGULAN TAWAS STUDI KASUS SUNGAI KRENGSENG, TEMBALANG, SEMARANG. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
| PDF 65Kb |
Abstract
ABSTRAK Sungai Krengseng merupakan sungai kecil yang terletak dikawasan Tembalang. Sungai Krengseng merupakan salah satu sumber air baku untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, sekarang Sungai Krengseng dijadikan sebagai tempat pembuangan air limbah rumah tangga. Kandungan senyawa organik yang tinggi dan keberadaannya yang melebihi baku mutu dapat mencemari lingkungan sekitar apabila tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode koagulasi-flokulasi menggunakan biokoagulan biji kelor sebagai tambahan koagulan tawas yang bertujuan untuk mengetahui dosis optimum dari koagulan dan menganalisis hasil serta effisiensi pengolahan pada parameter kekeruhan, BOD, dan padatan terlarut (TDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis optimum untuk pengolahan air di Sungai Krengseng adalah pada dosis penambahan koagulan 20 ml tawas dengan presentase penambahan biokoagulan biji kelor 4 ml. Hasil dari analisis parameter menunjukkan bahwa dosis 20 ml tawas dengan penambahan 4 ml biokoagulan biji kelor berpengaruh pada penurunan kadar kekeruhan, kadar BOD,dan kadar padatan terlarut. Dosis optimum 20 ml tawas dengan penambahan 4 ml biokoagulan biji kelor mampu menyisihkan kekeruhan sebesar 96,33%, BOD sebesar 70,4%, dan TDS sebesar 59%. Kata kunci : Biokoagulan, Biji Kelor, Sungai Krengseng ,Koagulasi,Flokulasi ABSTRACT Krengseng River is a small River located the lowliest Tembalang. The river Krengseng is one source of raw water for daily needs. However, now the river Krengseng a place of household waste water disposal. A high content of organic compounds and its existence beyond the raw quality of can contaminate the environment when not done processing it first. The research was carried out using the method of coagulation-flocculation using biocoagulant moringa seeds as a aims alum coagulant addition to know the optimum dose of coagulant and analyze results and processing efficiency parameters of turbidity, BOD, and dissolved solids (TDS). The results showed that the optimum dosage for water treatment in the river Krengseng is the addition of coagulant dosage in 20 ml alum with a percentage addition biocoagulant seed moringa 4 ml. The results of the analysis of the parameters shows that the dose of 20 ml alum with the addition of 4 ml biocoagulant moringa seed effect on turbidity levels, levels of BOD, and levels of dissolved solids. The optimum dose of 20 ml 4 ml with addition of alum biocoagulant moringa seeds were able to set aside the turbidity of 96.33%, BOD of 70.4%, and TDS of 59%. Keyword : biocoagulant, moringa seed, Krengseng River, coagulation, flocculation
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Environmental Engineering Faculty of Engineering > Department of Environmental Engineering |
ID Code: | 71563 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 12 Apr 2019 14:35 |
Last Modified: | 12 Apr 2019 14:35 |
Repository Staff Only: item control page