SINGGIH RS, DWIATMA (2003) BALAI LATIHAN PENDIDIKAN TEKNIK DI SEMARANG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
| PDF - Published Version 44Kb |
Abstract
1.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan da teknologi berkembang pesat didukung dengan arus komunikasi yang semakin cepat dan mudah. Prkembangan iptek ini semakin dirasakan pentingnya bagi kalangsungan hidup manusia, karena penguasaan iptek maka segala hal dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Dimanikan ini sangat berpengaruh pada Dunia Usaha Industri (DUDI) di tanah air yang senantiasa lekat dengan orientasi bisnis dan profit. Teknologi maju berarti efektifitas dan efisiansi tinggi yang akan berdampak pada kenaikan keuntungan perusahaan. Sebagai konsekuensi kemajuan peralatan dan bahan industri, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten agar dapat mengoperasikan alat-alat yang canggih untuk mengolah bahan-bahan baru yang sudah kian maju. Pada perkembangan dewasa ini, teknologi dan SDM menjadi tolok ukur utama kemajuan suatu bangsa. Indonesia sebagai Negara dunia ketiga, masih tergolong terbelakang dalam hal kualitas sumber daya manusia bila dibandingkan dengan Negara. Sehingga kualitas SDM harus mendapat perhatian yang serius dan senantiasa ditingkatkan untuk mengejar ketertinggalan terhadap Negara lain. Sumber Daya Manusia yang berkualitas dengan berbekal penguasaan iptek dapat dihasilkan melalui jalur informal maupun formal sebagai sebuah institusi pendidikan, baik unuversitas yang menghasilkan tamatan tenaga ahli maupun Pendidikan Menengah Kejuruan yang menghasilkan tamatan tenaga ahli madya. Sekolah Menengah Kejuruan sebagai institusi pendidikan yang mengajarkan satu atau beberapa bidang keahlian terdapat hampir di seluruh Indonesia. Di Propinsi Jawa Tengah terdapat 97 SMK Negeri dan 576 SMK swasta, dan diantaranya terdapat 50 SMK Negeri dan 312 SMK Swasta yang mengajarka bidang keahlian Teknologi. Banyak diantara SMK-SMK tersebut yang belum memiliki laboratorium praktek yang lengkap untuk menerapkan teori yang diajarkan, termasuk SMK yang ada di Semarang yaitu SMK 1 , SMK 3 , SMK 4 , dan SMK 5. Salah satu factor penentu keberhasilan dalam proses balajar mengajar pada suatu institusi pendidikan adalah kompetensi guru. Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan, teknologi dan tuntutan DUDI, kompetensi guru harus ditingkatkan pula melalui berbagai training dan pelatihan, agar bahan ajar tidak statis dan ketinggalan zaman. Pelatihan yang dimaksudkan adalah sebagai madia lintas informasi teknologi, inovasi baik teori maupun praktek. Menanggapi kedua tuntutan diatas maka diperlukan suatu penyelanggaraan pelatihan praktek dan pelatihan kompetensi guru yang mempunyai atandarisasi (sertifikat diakui) dalam satu wadah yang disebut Balai Latihan Pendidikan Teknik di Semarang. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi ruang, peralatan, pengajar, serta kemudahan lintas informasi. Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah No 1 Tahun 2002 sebagai respon diberlakukannya Otonomi Daerah untuk menjawab tantangan di masa yang akan datang. 1.2. Tujuan, Sasaran. Dan Manfaat Tujuan Tujuan yang diinginkan adalah tersusunnya suatu landasan program perencanaan dan perancangan sebagai acuan dalam tahap desain fisik Balai Latihan Pendidikan Teknik di Semarang. Sasaran Sasaran yang hendak dicapai adalah mendapatkan suatu program perencanaan dan perancangan Balai Latihan pendidikan Teknik sebagai wadah yang ideal untuk praktek siswa Sekolah Menengah Kejuruan dan pelatihan guru sekolah Menengah Kejuruan berdasatkan peraturan yang berlaku. Manfaat Manfaat yang diperoleh adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan mahasiswa guna memperoleh gelar sarjana di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro serta menjadi bahan tambahan pengetahuan dan wawasan dalam bidang Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan. 1.3. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan dalam penulisan ini dititikberatkan pada hal0hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur yang akan digunakan sebagai landasan dan program perencanaan dan perancangan Balai Latihan Pendidikan Teknik di Semarang. Pembahasan Balai Latihan Pendidikan Teknik di Semarang dibatasi pada pengertian judul secara umum, sedangkan pada perancangannya dititikberatkan pada bangunannya secara keseluruhan, baik struktur, konstruksi, maupun utilitas yang akan dijelaskan secara garis besar pada hal-hal yang dianggap perlu. Permasalahan diluar bidang Arsitektur sejauh masih melatarbelakangi, mendasari dan berkaitan dengan factor-faktor perencanaan fisik akan dbahas secara garis besar dengan asumsi yang rasional dan logis. 1.4. Metode Pembahasan Metode yang digunakan dalam penyusunan LP3A ini adalah metode deduktif, yaitu pembahasan dari hal-hal yang bersifat khusus, sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah : a. Studi Literatur dilakukan untuk mendapatkan data-data sekunder, dalam hal ini termasuk studi kepustakaan, pengumpulan data informasi dan peta dari instansi yang terkait. b. Survey Lapangan dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap kompleks BLPT Semarang baik tapak dan sekitarnya, serta ruang pengelola maupun ruang-ruang bengkel praktek. c. Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak terkait dan kompeten dengan topic permasalahan untuk mendapatkan data primer. 1.5. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) berjudul Balai Latihan Pendidikan Teknik di Semarang ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang pembahasan, tujuan, sasaran dan manfaat, lingkup pembahasan, metode pembahasan serta sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN BALAI LATIHAN PENDIDIKAN TEKNIK DI SEMARANG Yang menguraikan tentang Balai Latihan Pendidikan Teknik di Semarang eksisting maupun proyeksi pengembangannya dilihat dari segi fisik maupun non fisik. BAB III KESIMPULAN BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi tentang kesimpulan, batasan, dan anggapan dalam perencanaan dan perancangan Balai Latihan Pendidikan Teknik di Semarang. Batasan yang dimaksud adalah untuk membatasi permasalahan dan lingkup pembahasan yang hanya berkaitan dengan perencanaan dan perancangan BLPT di semarang. Anggapan yang dimaksud adalah anggapan untuk bisa dimungkinkannya perencanaan dan perancangan BLPT di Semarang. BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi tentang tujuan dan analisa berbagai aspek perencanaan, pendekatan-pendekatan standart untuk mendapatkan besaran ruang serta pendekatan pemilihan lokasi dan tapak. BAB V KONSEP DAN PROHRAM DASAR PERENCANAAN Berisi uraian konsep dasar perancangan dan factor-faktor penentunya serta program dasar perancangan yang ditentukan dari hasil pendekatan sebelumnya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 7138 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 02 Mar 2010 10:21 |
Last Modified: | 02 Mar 2010 10:21 |
Repository Staff Only: item control page