Beberapa Faktor yang berhubungan dengan praktek pemberian ASI eksklusif di Desa Kalisidi Kecamatan ungaran Kabupaten Semarang Tahun 2003

Abstract

Peningkatan kualitas manusia dimulai dengan penanganan terhadap anak sedini mungkin yaitu sejak kehidupan bayi. Seiring dengan kelahiran seorang bayi maka keluarlah air susu ibu (ASI), dan ASI merupakan makanan bayi yang terbaik diberikan kepada bayi. Dalam 4 bulan pertama, bayi dapat tumbuh sehat hanya dengan ASI tanpa penambahan makanan apapun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan praktek pemberian ASI eksklusif. Beberapa faktor yang diteliti disini meliputi tingkat pendidikkan, tingkat pengetahuan, sikap, pekerjaan, penolong persalinan, dan dukungan suami. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan dengan metode survei dan pendekatan belah lintang (Cross Sectional). Sampel penelitian adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi berusia 5-12 bulan sampai akhir bulan Januari 2003 sebanyak 50 orang. Penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna tingkat pendidikan (p=0,005), pekerjaan (p=0,03), pengetahuan (p=0,001), sikap (p=0,03), penolong persalinan ibu (p=0,001) dengan praktek pemberian ASI eksklusif. Tidak ada hubungan dukungan suami dengan praktek pemberian ASI eksklusif. Saran yang dapat disampaikan adalah perlunya peningkatan penyuluhan tentang perawatan buah dada dan pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada ibu hamil oleh bidan desa ditingkat Posyandu. Selain itu penyuluhan ASI eksklusif terpadu, penyuluhan ASI eksklusif kepada wanita usia subur melalui kelompok pengajian, arisan, PKK dan Karang Taruna. Kata Kunci: ASI eksklusif, Kec. Ungaran, Kab. Semarang