BOBOT RELATIF USUS HALUS DAN ORGAN LIMFOID AYAM BROILER PERIODE FINISHER PADA SUHU PEMELIHARAAN YANG BERBEDA

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 Maret – 23 Maret 2018 di kandang A Laboratorium Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian bertujuan untuk mengkaji bobot relatif usus halus dan organ limfoid ayam broiler periode finisher yang dipelihara pada suhu berbeda. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah ayam broiler strain CP 707 jantan periode finisher (umur 21 hari) sebanyak 20 ekor dengan bobot badan rata-rata 1.167 g. Penelitian menggunakan uji-t dengan 2 perlakuan 10 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah T1 : suhu panas dan T2 : suhu nyaman. Parameter yang diamati adalah bobot relatif usus halus (duodenum, jejenum, ileum) dan organ limfoid (bursa fabrisius, timus, limpa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot relatif usus halus yang terdiri dari duodenum, jejenum dan ileum pada suhu pemeliharaan panas dan nyaman berturut-turut yaitu sebesar (0,25% vs 0,34%), (0,66% vs 0,79%), dan (0,55% vs 0,71%), serta bobot relatif organ limfoid yang terdiri dari bursa fabrisius, timus dan limpa pada suhu pemeliharaan panas dan nyaman yaitu sebesar (0,07% vs 0,09%), (0,23% vs 0,28%), dan (0,11% vs 0,16%). Suhu pemeliharaan panas dan nyaman berbeda nyata terhadap bobot relatif usus halus dan organ limfoid ayam broiler periode finisher (P<0,05). Simpulan dari penelitian ini adalah ayam broiler periode finisher yang dipelihara pada suhu nyaman memiliki bobot relatif usus halus dan organ limfoid lebih besar dibandingkan dengan yang dipelihara pada suhu panas.