TENISA, LAWNI (2003) REDESAIN RRI CABANG MADYA SEMARANG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
| PDF - Published Version 43Kb |
Abstract
A. Latar Belakang Pada masa dimana informasi menjadi sesuatu yang penting, masyarakat butuh akan informasi yang dapat dipercaya. Dari banyak media massa yang ada, Radio Republik Indonesia adalah salah satu alternative sumber informasi yang dapat diandalkan. Dibandingkan dengan media lainnya, radio mempunyai pendengar yang lebih spesifik. Jika televise dapat dilihat oleh berbagai lapisan masyarakat, setiap stasiun radio memiliki pendengar yang berbeda-beda. Satu radio mungkin mempunyai pendengar remaja dari tingkat social ekonomi menengah ke atas dengan kecenderungan gaya metropolis. Tetapi pendengar radio yang lainnya bisa saja merupakan mahasiswa yang baru lulus kuliah dan baru saja bekerja. Sehingga materi penyiaran di antara keduanya mempunyai perbedaan yang cukup signifikan. Harga beli radio relative lebih murah daripada media massa yang lain. Hal itu menyebabkan radio bisa dimiliki banyak orang. Sifatnya yang mobile memudahkan orang untuk membawa radio kemanapun mereka pergi. Karena itulah, radio memiliki jangkauan yang baik dikalangan sub-urban yang tidak terjangkau oleh surat kabar. Likuidasi Departemen Penerangan oleh Pemerintah Presiden Abdurahman Wahid menyebabkan RRI berubah dari Government Owned Radio ke arah Public Service Broadcasting dengan didasari Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000 tanggal 7 Juni 2000. Hal itu mendorong RRI untuk mempunyai komitmen bahwa RRI merupakan lembaga penyiaran public yang independen, netral dan mandiri serta senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Banyaknya radio swasta yang muncul dewasa ini menunjukkan adanya panga pasar yang besar dalam dunia penyiaran radio. Radio-radio swasta itu bergerak dalam bisnis yang terbungkus oleh aneka informasi dan hiburan. Orientasi yang utama dari radio-radio swasta tersebut adalah bisnis murni. Berorientasi ke arah pelayanan public, RRI Cabang Madya melakukan siaran dalam 3 program kepada masyarakat luas. Hal itu menunjukkan kinerja RRI untuk melayani kebutuhan public akan informasi yang dapat dipercaya. Sebagai daerah dengan daya tarik investasi nomor satu di Indonesia (Kompas, Rabu 15 Januari 2003 hal. 11), Semarang mempunyai potensi ekonomi yang besar. Penduduk Semarang yang berjumlah 1,3 juta orang merupakan pasar yang potensial. Salah satu cara meraih potensi itu adalah memberikan informasi melalui media massa yang terpercaya dan mempunyai pendengar yang tidak sedikit. Sebagai alat komunikasi massa yang menghubungkan seluruh Indonesia pada umumnya dan Semarang pada khususnya, RRI Cabang Madya Semarang harus bisa bersaing dengan media serupa. Pengoptimalan kinerja RRI baik dalam bentuk materi penyiaran dan fasilitas adalah salah satu cara untuk mengatasi persaingan. RRI memerlukan satu citra yang representatif sesuai dengan semangat RRI sebagai lembaga penyiaran publik yang independen, netral, mandiri dan berorientasi pada public. Untuk mencapai semua itu, RRI perlu menciptakan acara-acara Siaran Pendidikan dan Hiburan yang berkualitas tinggi dan menarik. Penciptaan acara-acara berkualitas tidak akan pernah tercapai bila fasilitas fisik RRI sendiri tidak mempunyai kualitas yang baik. Adanya penambahan programa mengakibatkan RRI harus menambah jumlah studio siaran baik untuk menyelenggarakan siaran maupun melakukan persiapan materi siaran. Tetapi jumlah studio siaran. Tetapi jumlah studio siaran yang ada sekarang tidak akan mencukupi bila programma baru tersebut benar-benar terealisasi. Dengan potensi yang ada, akan sangat mendukung apabila fasilitas fisik RRI Cabang Madya Semarang lebih representative guna meningkatkan citra dan kinerja RRI Cabang Madya Semarang itu sendiri. Dapat disimpulkan bahwa RRI Cabang Madya Semarang memerlukan satu sarana fisik yang representative, memadahi dan berkualitas bagus untuk dapat bersaing dengan radio swasta maupun melakukan pelayanan public yang berkualitas pula. Sehingga bisa mencapai Radio Republik Indonesia Cabang Madya Semarang yang independent, netral, mandiri serta berorientasi pada public guna mendorong kemandirian perusahaan, timbulnya iklim demokrasi yang sehat dan mampu menciptakan masyarakat yang sadar akan informasi. B. Tujuan dan Sasaran TUJUAN Memperoleh aspek fisik dan non fisik RRI Cabang Madya Semarang untuk mendapatkan alternative pemecahan masalah perencanaan dan perancangan sehingga RRI Cabang Madya Semarang dapat beroperasi secara optimal. SASARAN Merumuskan landasan program perencanaan dan perancangan bagi fisik bangunan RRI Cabang Madya Semarang berdasarkan norma-norma arsitektur dan kondisi lingkungan. Tersusunnya langkah-langkah pokok (proses dasar) atas perencanaan dan perancangan Redesain Radio Republik Indonesia Cabang Madya Semarang berdasarkan aspek-aspek panduan perencanaan dan perancangan (design guildelines aspects). C. Manfaat Subjektif Memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai jenjang Strata Satu (S-1). Sebagai pegangan serta acuan selanjutnya dalam studio grafis yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tugas akhir . Objektif Diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan. Baik bagi mahasiswa yang mengajukan proposal tugas akhir maupun bagi mahasiswa arsitektur yang lain dan masyarakat umum yang membutuhkannya. D. Metode Penyusunan Metode yang dipakai untuk menyusun LP3A ini adalah metode deskriptif dan dokumentatif. Fakta yang didapat dengan cara mengumpulkan data primer dan data sekunder serta peninjauan langsung ke lapangan diuraikan secara urut. Sehingga diperoleh kesimpulan yang kemudian dapat memberikan masukan pada pemecahan masalah yang ada. E. Sistematika Penyusunan BAB I PENDAHULUAN Berisikan latar belakang, pengertian, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup pembahasan, metode dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisikan pengertian komunikasi, radio dan tinjauan kasus dari objek yang dapat mewakili. BAB III RRI CABANG MADYA SEMARANG Berisikan tentang kondisi fisik dan non fisik serta analisis dari RRI Cabang Madya Semarang BAB IV KESIMPULAN,BATASAN DAN ANGGAPAN Memaparkan kesimpulan, permasalahan yang terjadi di RRI Cabang Madya Semarang serta batasan dan anggapan dalam meredesain RRI Cabang Madya Semarang BAB V PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang pendekatan-pendekatan fungsional, kinerja, kontekstual, arsitektural dan pendekatan teknis. BAB VI LANDASAN PROGRAM DASAR DAN KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGNAN ARSITEKTUR Menguraikan tentang landasan-landasan fungsional, kinerja, kontekstual, arsitektural dan landasan teknis.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 7103 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 01 Mar 2010 11:58 |
Last Modified: | 01 Mar 2010 11:58 |
Repository Staff Only: item control page