PERLINDUNGAN TERHADAP KARYA SASTRA NOVEL TERHADAP TINDAKAN FANFIKSI (STUDI PADA NOVEL DEAR NATHAN DAN NOVEL JINGGA DAN SENJA) DALAM PERSPEKTIF UNDANG- UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA

Abstract

Kasus novel Dear Nathan yang menfanfiksi seri novel Jingga dan Senja yang kemudian dalam novel tersebut mendapat hak ekonomi, antara lain yaitu bukunya best seller, kemudian difilmkan dan disinetronkan serta hak yaitu bahwa beberapa penggemar mengganggap novel Dear Nathan muncul lebih dulu dibanding novel Jingga dan Senja) adalah bukti nyata mengenai biasnya sebuah kultur baru dengan pelanggaran yang belum diatur secara terperinci dalam Undang-Undang. Penelitian dalam tesis ini membahas indikator plagiasi dan tindakan fanfiksi pada suatu karya cipta novel yang masih ditolerir oleh Undang- Undang Hak Cipta dan menganalisa tindakan fanfiksi pada novel Dear Nathan terhadap novel Jingga dan Senja merupakan suatu pelanggaran plagiasi atau tidak serta perlindungan terhadap Penulis Karya yang asli terhadap karyanya yang difanfiksi. Metode penelitian yang digunakan adalah Yuridis Normatif. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis. Metode pengumpulan data dengan menggunakan penelitian kepustakaan, menggunakan data sekunder dan didukung dengan sedikit wawancara dengan narasumber dan praktisi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kegiatan fanfiksi ini rancu sehingga diperlukan tes-tes untuk menganalisa sejauh mana keserupaan karya tersebut hingga dapat dilabeli sebagai plagiasi. Tes tersebut berupa substansial similarity, pattern test dan total concept and feel test, serta doktrin fair use yang ada pada Pasal 44 UUHC. Novel Dear Nathan memiliki terlalu banyak persamaan dengan novel Jingga dan Senja, sehingga tindakan fanfiksi dalam novel Dear Nathan ini termasuk plagiasi yang tidak dapat ditoleransi. Perlu dilakukan adanya pembaharuan secara eksplisit mengenai kultur populer (fanfiksi) di dalam Undang-Undang maupun peraturan pemerintah yang terkait untuk meminimalisir pelanggaran hak cipta yang bersembunyi di balik badan fanfiksi serta sosialisasi kembali mengenai UUHC kepada para pengguna media sosial, khususnya dalam platform kepenulisan untuk mendukung adanya pembaharuan dalam dunia literasi sekaligus melakukan tindakan preventif terhadap hadirnya pelanggaran hak cipta, dengan berbagai bentuk