IMPLEMENTASI PERATURAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN JAMINAN FIDUSIA

Abstract

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor : 130/PMK010/2012 memberikan batas waktu bahwa 30 hari sejak tanggal perjanjian pembiayaan konsumen harus didaftarkan. Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana implementasi peraturan pendaftaran jaminan fidusia bagi perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor dengan jaminan fidusia di PT. Bussan Auto Finance (BAF) Cabang Jepara, apa yang menjadi kendala PT. Bussan Auto Finance (BAF) Cabang Jepara terkait dengan kewajiban pendaftaran jaminan fidusia bagi perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis implementasi peraturan pendaftaran jaminan fidusia bagi perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor dengan jaminan fidusia di PT. Bussan Auto Finance (BAF) Cabang Jepara dan mengkaji dan menganalisis kendala PT. Bussan Auto Finance (BAF) Cabang Jepara terkait dengan kewajiban pendaftaran jaminan fidusia bagi perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor. Penelitian menggunakan pendekatan yuridis empiris, yang dapat diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan meneliti bahan hukum sekunder terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian terhadap bahan hukum primer di lapangan. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yang menggambarkan dan melaporkan secara rinci, sistematis dan menyeluruh dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa PT. Bussan Auto Finance (BAF) Cabang Jepara dalam melaksanakan kegiatan pembiayaan konsumen telah sesuai dengan peratuaran yang berlaku sebagaimana telah diatur dalam Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.010/2012 tentang kewajiban pendaftaran jaminan fidusia bagi perusahaan pembiayaan konsumen. PT. Bussan Auto Finance (BAF) Cabang Jepara dalam menjalankan kegiatan pembiayaan konsumen memiliki kendala dalam penerapan jaminan fidusia yaitu debitor beritikad buruk, perbedaan dalam menentukan harga jual objek jaminan di bawah tangan, pihak ketiga sebagai pembeli objek jaminan, debitor tidak memahami isi perjanjian pembiayaan dan isi perjanjian jaminan fidusia.