PEMBAGIAN WARIS MASYARAKAT SUNDA WIWITAN KAMPUNG ADAT CIREUNDEU KOTA CIMAHI DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Hanna , Rismaya and Abdullah , Kelib (2018) PEMBAGIAN WARIS MASYARAKAT SUNDA WIWITAN KAMPUNG ADAT CIREUNDEU KOTA CIMAHI DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Masters thesis, Fakultas Hukum UNDIP.

[img]Archive (ZIP) - Published Version
Restricted to Registered users only

1269Kb

Abstract

Masyarakat Sunda Wiwitan Kampung Adat Cireundeu Kota Cimahi sebagian besar memeluk agama Islam dan kepercayaan Sunda Wiwitan, sedangkan minoritas memeluk agama Kristen. Meskipun demikian, pembagian waris antara anak laki-laki dan anak perempuan mendapat bagian yang sama rata. Pada Masyarakat Sunda Wiwitan Kampung Adat Cireundeu Kota Cimahi tidak ada batasan-batasan atau penghalang antara pewaris dan ahli waris untuk saling mewarisi, keduanya dapat saling mewarisi satu sama lain walaupun berbeda agama, Jika ditinjau dari perspektif hukum Islam, hal ini tidak sesuai dengan aturan waris dalam Al-Qur`an, Al-Hadist serta Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam. Fenomena tersebut perlu dikaji dan diteliti dengan tujuan untuk memberikan informasi komprehensif mengenai pembagian warisan pada Masyarakat Sunda Wiwitan Kampung Adat Cireundeu Kota Cimahi dan sistem pewarisan pada Masyarakat Sunda Wiwitan Kampung Adat Cireundeu Kota Cimahi ditinjau dari perspektif Hukum Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis yang dilakukan dengan menggambarkan norma hukum dan fakta sebagaimana adanya untuk kemudian dianalisis dengan melihat berbagai aspek yang terdapat di dalam pembagian waris Masyarakat Sunda Wiwitan ditinjau dari Perspektif Hukum Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Sunda Wiwitan Kampung Adat Cireundeu Kota Cimahi tidak memiliki aturan khusus mengenai pembagian waris. Pembagian waris dilaksanakan tidak secara perhitungan sebagaimana diatur dalam Hukum Islam, melainkan atas pertimbangan pembagian waris yang sama antara ahli waris laki-laki dan perempuan. Pembagian dengan cara tersebut tidak bertentangan dengan hukum Islam, karena pada dasarnya apabila para ahli waris itu Taradhoyah (ridho biridho), maka boleh menggunakan hukum rata. Tercantum pula di dalam Pasal 183 Kompilasi Hukum Islam, bahwa para ahli waris dapat bersepakat melakukan perdamaian dalam pembagian harta warisan, setelah masing-masing menyadari bagiannya. Serta tidak ada batasan-batasan atau penghalang antara pewaris dan ahli waris. Pembagian waris berbeda agama tersebut lebih baik dengan cara pembagian hibah dan wasiat, karena tidak ada larangan dalam hukum Islam untuk memberikan pembagian hibah dan wasiat kepada Non Islam maupun mendapat hibah dan wasiat dari Non Islam kepada orang Islam.

Item Type:Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:Pembagian Waris, Masyarakat Sunda Wiwitan, Hukum Adat, Hukum Islam.
Subjects:K Law > K Law (General)
L Education > L Education (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Accounting
ID Code:70809
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:22 Mar 2019 16:11
Last Modified:22 Mar 2019 16:11

Repository Staff Only: item control page