PENGARUH ZONASI DALAM KANDANG CLOSED HOUSE TERHADAP EMISI AMONIA DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS DAGING AYAM BROILER DI MUSIM PENGHUJAN

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada bulan November - Desember 2017 di Kandang closed house, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji pengaruh zonasi dalam kandang closed house terhadap emisi amonia dan dampaknya pada kualitas daging ayam broiler di musim penghujan. Materi yang digunakan adalah 48 ekor ayam broiler yang dipilih dari 360 ayam broiler yang merepresentasikan bobot badan pada unit yang diamati dengan bobot akhir rata-rata 1435 g. Ayam broiler dipelihara pada kandang closed house dengan kapasitas 11.000 ekor, dengan ukuran panjang kandang 60 m dan lebar 12 m. Pakan yang digunakan adalah pakan komersial. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak kelompok yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 6 kelompok ulangan, sehingga terdapat 24 unit percobaan dengan 15 ekor ayam per unit percobaan. Rata-rata bobot badan awal 44,80 ± 1,66 g. Perlakuan yang diterapkan yaitu zonasi dalam kandang, T1 (Zona 1; pada posisi inlet kandang), T2 (Zona 2; ¼ dari panjang kandang = 15 meter dari inlet kandang), T3 (Zona 3; ½ dari panjang kandang = 30 meter dari inlet kandang); T4 (Zona 4; ¾ dari panjang kandang = 45 meter dari inlet kandang). Parameter yang diamati yaitu pH, daya ikat air, warna daging, kadar air, lemak, protein, dan massa protein daging. Data yang didapat diolah menggunakan analisis ragam, jika terdapat pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zonasi dalam kandang closed house pada musim penghujan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap daya ikat air paha atas, warna daging paha atas, dan protein kasar, sedangkan pH, kadar air, dan lemak tidak menunjukkan perbedaan nyata (P>0,05). Kadar protein secara signifikan meningkat (P<0,05) pada zona dekat outlet (T4), akan tetapi massa protein menurun (P<0,05) pada zona dekat outlet (T4). Simpulan yang didapat dari penelitian ini adalah penempatan zona kandang terdekat dengan outlet meningkatkan emisi amonia dan berdampak pada penurunan kualitas daging ayam broiler, akan tetapi masih dalam kisaran normal kecuali pH, dengan nilai yang lebih tinggi.