Perancangan Ulang Stasiun Kerja untuk Mengurangi Muscoskeletal Disorder Pekerja dan Upaya Peningkatan Produktivitas Pencetakan Tahu (Studi Kasus Tahu ECO)

Purwanggono, Bambang and Sriyanto, ST,MT and Nelly K.S, Friska (2008) Perancangan Ulang Stasiun Kerja untuk Mengurangi Muscoskeletal Disorder Pekerja dan Upaya Peningkatan Produktivitas Pencetakan Tahu (Studi Kasus Tahu ECO). Diponegoro University. (Unpublished)

[img]Microsoft Word
23Kb

Abstract

Sebagian besar kegiatan Manual material handling (MMH) masih banyak ditemukan dalam industri-industri kecil. Kegiatan MMH yang belum ergonomis seperti postur yang tidak tepat (alamiah) dapat menimbulkan ketidaknyaman atau nyeri/cidera pada otot skeletal atau yang disebut dengan musculoskeletal disorders (MSDs). Dari hasil kuesioner Nordic Body Map (NBM) yang disebarkan kepada 8 orang pekerja bagian pencetakan tahu menunjukkan hasil ada beberapa keluhan-keluhan muscokelestal pada beberapa bagian tubuh yaitu bahu 50%, punggung 50 %, siku 25%, pinggang 87,5 %, telapak dan pergelangan tangan 37,5%, paha 37,5%, dan lutut 12,5 %. Selain karena sikap tidak alamiah keluhan ini juga disebabkan oleh aktivitas yang berulang-ulang. Analisis postur kerja menggunakan metode OWAS (Ovako Work Posture Analysis System). Hasil analisis postur kerja dengan menggunakan software WinOWAS menunjukkan bahwa dari 23 postur terdapat 4 postur kerja yang normal (kategori 1), 5 postur kerja yang sedikit berbahaya (kategori 2), 10 postur kerja yang cukup berbahaya (kategori 3), 4 postur kerja yang sangat berbahaya (kategori 4). Sikap kerja yang tidak alamiah dan aktivitas yang berulang-ulang sangat erat kaitannya dengan bagaimana desain stasiun kerja tersebut. Maka untuk mengurangi keluhan-keluhan tersebut maka dilakukan perancangan ulang stasiun kerja. Untuk mendapatkan perancangan ulang stasiun kerja yang ergonomis maka perancangan akan melibatkan anthropometri tubuh masyarakat Indonesia. Dari hasil evaluasi postur kerja dengan menggunakan Software WinOwas pada stasiun kerja yang baru menunjukkan perbaikan postur kerja yang cukup signifikan yaitu peningkatan postur kategori 1 (postur normal) sebanyak 62 %, penurunan postur kategori 2 (sedikit berbahaya) 1 %, sedangkan postur kategori 3 (cukup berbahaya) dan postur kategori 4 (sangat berbahaya) tidak terdapat lagi pada stasiun baru ini. Selain perbaikan postur kerja, perancangan ulang stasiun kerja juga menunjukkan peningkatan produktivitas tahu ECO yaitu dari 94 tong tahu per hari menjadi 103 tong tahu per hari. Peningkatan sebesar 9 tong tahu per hari.

Item Type:Other
Uncontrolled Keywords:Postur Kerja, MMH, Musculoskeletal Disorders, Metode OWAS, Perancangan Stasiun Kerja, Peningkatan Produktivitas.
Subjects:T Technology > T Technology (General)
T Technology > TS Manufactures
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
ID Code:7041
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:24 Feb 2010 10:14
Last Modified:24 Feb 2010 10:14

Repository Staff Only: item control page