TANGGUNG JAWAB NEGARA DALAM MEWUJUDKAN PRINSIP 14 SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS : STUDI KASUS TERHADAP PERBURUAN PAUS OLEH MASYARAKAT LAMARELA NTT

Abstract

Sustainable Development Goals merupakan konsep pembangunan yang ramah lingkugan yang diusung di KKT Stolckholm, memiliki 17 tujuan Salah satu diantaranya adalah prinsip 14 Life Below Water yang menjadi perhatian pecinta lingkungan hidup dan masyarakat internasional. Budaya perburuan paus yang di lakukan masyarakat Lamalera di Indonesia di pandang sebagai sesuatu yang dapat mengancam keberlangsungan populasi paus. Penulisan hukum ini di lakukan untuk mengetahui apakah kegiatan berburu paus masyarakat lamalera melanggar ketentuan hukum internasional serta bagaimana tangggung jawab pemerintah Indonesa terhadap permasalahan perburuan paus. Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah pendekatan yuridis normatif dengan data sekunder sebagai data utama. Menggunakan ICRW, UNCLOS, dan peraturan terkait sebagai alat anlisis data Berdasarakan hasil penulisan hukum, budaya perburuan paus yang di lakukan masyarakat masyarakat Lamalera tidak menyalahi aturan yang ada di masyarakat internasional karena dapat di golongkan sebagai Aboriginal Subsistence Whaling dimana perburuan tersebut tidak di komersialisasikan dan menggunakan peralatan yang sangat sederhana serta Indonesia sangat bertanggung jawab atas pemenuhan prinsip 14 SDGs dengan membuat konservasi laut di laut sawu dengan pembagian zonasi wilayah sehingga dapat melindungi perburuan paus dan kebudayaan itu sendiri tanpa melanggar prinsip 14 SDGs itu sendiri.