PELAKSANAAN PERJANJIAN WARALABA BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG WARALABA DI CHAT-TIME BUBBLE MILK TEA YOGYAKARTA

Abstract

Usaha waralaba memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan ekonomi. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 mengatur kewajiban pendaftaran hak kekayaan intelektual, perjanjian waralaba,dan kewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap penerima waralaba. Pembinaan dilakukan dalam rangka mendorong pengusaha nasional terutama pengusaha kecil dan menengah untuk tumbuh, berkembang dan berdaya saing dalam memajukan perekonomian bangsa. Hanya saja, persyaratan pendaftaran tersebut kerap memberatkan dan membuat para pelaku waralaba urung mengurus lisensinya. Penulisan Hukum dengan judul Pelaksanaan Perjanjian Waralaba berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba di Chat-time Bubble Milk Tea Yogyakarta adalah untuk meneliti bagaimana pelaksanaan Perjanjian Waralaba berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba di Chat-time Bubble Milk Tea Yogyakarta khususnya mengenai kewajiban pendaftaran dan pembinaan waralaba, serta untuk mengetahui proses penyelesaian jika terjadi sengketa antara kedua belah pihak. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana suatu norma dilaksanakan dalam masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode socio legal dengan mengambil data dari wawancara dan studi pustaka untuk menjawab permasalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberi Waralaba sudah memenuhi kewajiban pembinaan terhadap Penerima Waralaba dengan maksimal,sedangkan kewajiaban pendaftaran belum dilaksanakan oleh Pemberi Waralaba dan Penerima Waralaba. Penyelesaian sengketa dalam Perjanjian Waralaba dilakukan berdasarkan negosiasi yang saling menguntungkan kedua pihak. Kesimpulannya, Pemberi dan Penerima Waralaba sebaiknya mendaftarkan waralabanya. Pendaftaran waralaba akan menciptakan kepastian hukum dan meningkatkan kepercayaan Penerima Waralaba terhadap Pemberi Waralaba.