TANGGUNG .IA}YAB NOTARIS I}ALAM HAL PEMBLIAT,dIT SALINAN AKTA YANG NoMoRNYt'{ BERBEDA DENGAI\{ I\dINUTA .{KTA (studi Kasus: PUTUSAN PENG.{DILAN NEGERT r(IDUS Noraor: 4 4 n dt.G 120 I stpN.Kd s.)

Abstract

Notaris sehan-nnya dalam membuat akta harus memastikan pencegahan tcrjadinva masalah hukum melalui akta otentik yang dibuatnya sebagai alat bukti yang paling sempurna di pengadilan. Dalara pembuatan akta, Notaris harus cermat dan teliti. Akta yang dibuat berupa minuta akta dan salinan akta. Minuta akta menrpakan akta asli yang bersifat rahasia dan disimpan oleh Notaris. Dalam menjalankan kewajiban pembuatan akta terkadang terjadi kelalaian sehingga harus berurlisan dengan perkara hukum. Salah satu contoh kelalaian tersebut ter.iadi pada salah seorang Notaris di Kudus yang membuat akta perjanjian keriasama yang nomor akta minutany.a berbeda dengan salinan. Di dalam penelitian ini dilihat berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan vuridis normatif yakni suatu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pusiaka atau data sekunder seperti peraturan perundang-undangan, teori huktrm. kun-rpr-rlan kode etik dan peraturan tentang jabatan notaris. Permasalahan yang di teliti di dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana kekuatan hukum terhadap salinan akta yang nomornya berbeda dengan minutanya dan tanggung jawab notaris dalam masalah tersebut. Penelitian di dalam tesis ini merupakan penelitian yuridis normatif dan mendasarkan pada bahan-bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Keseluruhan bahan hukum tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode interpretasi dan penafsi ran. Hasil penelitian menunjukan bahwa telah terjadi perbedaan nomor minuta akta dan salinan akta dengan perkara nomor 44/Pdt.Gl201slPN.Kds. Putusan Pensadilan Negeri Kudus. Dalam kasus tersebut minuta akta nremiliki kekuatan hukurr )'ang serrpurna sebagaimana cliatLrr clalam Undang-r-rndang Jabatan Notaris sehingga alat btrkti yang sah adalah minr:ta akta tersebut. Namun demikian notaris tetap bertanggung jawab atas perbedaan nomor antara salinan akta dan minuta akta. Notaris rvajib membuat berita acara sebagaimana diatur di dalam Pasal 51 ayat (l ), (2). (3) UUJN. Pembetulan mana dilakukan dengan mernbuat berita acara dengan rremberikan catatan tentang iral tersebut pada minuta akta asli dengan menyebutkan tanggal dan nomor akta berita acara pembetulan serta salinan akta Lrerita acara tersebut wajib disampaikan kepada para pihak.