WASTE TO ENERGY PLANT, JATIBARANG

Abstract

Jumlah sampah yang ada di muka bumi ini semakin bertambah. Padahal sampah dari berpuluh-puluh tahun lalu hanya dibiarkan menumpuk begitu saja. Sedangkan semakin lama laju konsumsi masyarakat semakin meningkat. Jika dibiarkan terus menerus, lahan peruntukan landfill akan penuh dan tidak sanggup lagi menampung sampah tambahan. Hal ini tentunya akan menimbulkan efek domino, dari mulai pencemaran udara, air, dan tanah, tentu juga akan menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan, sosial, juga ekonomi. Sayangnya, hingga saat ini Indonesia belum menemukan solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan sampah. Oleh karena itu, TPA Jatibarang mencanangkan pembangkit listrik bertenaga pembakaran sampah (Waste to Energy Plant) menggunakan teknologi insinerasi pertama di Indonesia. Selain sangat efektif menekan kuantitas timbunan sampah, teknologi WTE juga menghasilkan energy yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi Indonesia dengan produksi sampah yang sangat besar. Hanya saja, bagaimana WTE itu dikembangkan sehingga memiliki nilai estetika dan fungsi edukasi-pariwisata lah yang menjadi keunggulan pada WTE yang didesain di sini.