PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA SAFE DEPOSIT BOX APABILA TERJADI OVERMARCHT

Abstract

Penelitian mengenai Kajian Yuridis Terhadap Hubungan Para Pihak Dalam perjanjian Safe deposit Box Sebagai Bentuk Perlindungan Hukum Bagi Nasabah Penyewa ini bertujuan mengetahui dan menganalisis mengenai konstruksi hukum hubungan para pihak dalam perjanjian Safe Deposit Box dan pelaksanaan perlindungan hukum serta solusi yang diberikan bagi nasabah dalam perjanjian Safe Deposit Box apabila terjadi overmarcht Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis empiris yang diperkuat dengan penelitian lapangan dan dilakukan di PT Bank Negara Indonesia 46 (Persero) Kantor Cabang Surakarta. Data yang dipergunakan adalah data primer diperoleh melalui wawancara yang dilakukan kepada nasabah maupun responden dan data sekunder diperoleh melalui penelusuran bahan-bahan hukum yang bersifat primer, sekunder, dan tersier. Data yang telah dikumpulkan, dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, konstruksi hukum hubungan para pihak dalam perjanjian Safe Deposit Box terjadi berdasarkan adanya perjanjian sewa menyewa. Perjanjian sewa menyewa Safe Deposit Box memiliki kekhususan dimana hanya pihak bank saja yang dapat menyediakan fasilitas ini. Adapun sarana perlindungan hukum bagi nasabah penyewa sendiri, walaupun dirasa kurang telah diupayakan baik secara preventif maupun represif. Secara preventif oleh nasabah penyewa yaitu dengan bersikap hati-hati, oleh bank melalui penjelasan atau informasi mengenai perjanjian Safe Deposit Box dan melalui klausul dalam perjanjian Safe Deposit Box, serta oleh pihak pemerintah melalui Undang-Undang Perlindungan Konsumen, maupun Undang-Undang Perbankan. Sedangkan secara represif diupakan secara musyawarah, dan non litigasi maupun litigasi.