ANALISA HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA MEREK WAROENG PODJOK MELAWAN WARUNG POJOK (Putusan MA Nomor 739 K/Pdt.sus/2008)

Abstract

Merek adalah suatu tanda pengenal dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Merek sangat menguntungkan bagi pengusaha untuk membuat masyarakat mengetahui dan mengingat produk barang atau jasa yang dihasilkan. Semakin suatu merek itu terkenal maka semakin banyak pihak-pihak yang ingin menggunakan merek tersebut. PT Puri Intirasa pemilik merek Waroeng Podjok mengugat Rusmin Soepadhi pemilik merek Warung Pojok dengan alasan memiliki persamaan pada pokoknya yaitu nama, konfigurasi huruf, dan penyebutan pada merek. Problematik penelitian ini adalah 1) Bagaimana penyelesaian sengketa Merek Waroeng Podjok melawan Warung Pojok berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek 2) Bagaimana implikasi sengketa hukum Merek Waroeng Podjok melawan Warung Pojok terhadap para pihak. Penelitian ini merupakan penelitian normatif. Jenis bahan hukum meliputi bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder serta bahan hukum tersier. Bahan hukum dikumpulkan dengan cara studi kepustakaan atau studi dokumen, kemudian dianalisis secarainduktif. Hasil dari penelitian terhadap penyelesaian sengketa merek Waroeng Podjok melawan Warung Pojok adalah PT. Puri Intirasa merupakan pihak yang lemah baik karena tidak mampu membuktikan dalil-dalil gugatannya dan bagi pihak Rusmin Soepadhi merupakan pihak yang beritikad baik karena mampu membuktikan dalil-dalil bantahannya dan sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek yang menganut sistem konsitutif (first to file). Saran kepada pemerintah yaitu demi terciptanya kepastian hukum terhadap suatu Merek ketentuan mengenai merek terkenal harus diatur secara lebih tegas, dalam suatu Peraturan Pemerintah tentang Merek Terkenal atau dalam Undang-Undang Merek