AKIBAT HUKUM PENGGUNAAN GAMBAR DARI INTERNET DALAM KAITANNYA DENGAN HAK CIPTA YANG TIDAK DIPEROLEH DARI PENCIPTANYA

Abstract

Perlindungan hak cipta meliputi pengekspresian dan tidak meliputi gagasan, prosedur, metode kerja atau konsep matematika. Gambar dari Internet mengandung Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Bagi pengguna gambar atau yang menjalankan profesi-profesi tertentu dimana kebutuhan akan gambar cukup tinggi sebaiknya berhati- hati mengambil gambar, termasuk di internet. Hak cipta tidak wajib untuk didaftarkan karena sudah melekat pada sebuah gambar oleh pemiliknya. Karenanya, pada saat pengguna ragu mengenai kepemilikan hak cipta atas sebuah gambar, maka berasumsi bahwa sebuah gambar dilindungi hak cipta dan harus berusaha mendapat izin penggunaan dari penciptanya. Permasalahan dalam Tesis ini: (1) Bagaimana penggunaan gambar dari internet dalam kaitannya dengan hak cipta yang tidak diperoleh dari penciptannya? (2) Apakah akibat hukum penggunaan gambar dari internet dalam kaitannya dengan hak cipta yang tidak diperoleh dari penciptannya dapat dinamakan pelanggaran hak cipta? Untuk menjawab perumusan masalah tersebut dilakukan penelitian dengan menggunakan metode pendekatan Yuridis Normatif, Spesifikasi penelitian ini bersifat deskriptif analisis. Penggunaan gambar dari internet tanpa ijin penciptanya maka dianggap sebagai pelanggaran hak cipta. Hasil penelitian ini adalah: (1) tanggung jawab yang paling utama dari para pelaku pelanggaran gambar melalui internet yang dapat ditempuh secara damai dan litigasi, Ketentuan Pasal 25 Undang-Undang Informasi Dan Transaski Elektronik (ITE), Pasal 2 ayat (1) UU Hak Cipta mengatur bahwa Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, (2) Akibat Hukum Penggunaan Gambar Dari Internet Yang Tidak Diperoleh Dari Penciptannya Merupakan Pelanggaran Hak Cipta, sehingga dapat digunakan Pasal 1365 KUHPerdata mengatur gambar terhadap penciptanya melalui internet secara pidana dapat dijerat dengan pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), sedangkan secara secara gambar pelaku dapat dijerat dengan pasal 1365 KUHPerdata.