ANALISIS PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN TANAH BELUM BERSERTIPIKAT DALAM BENTUK SURAT KETERANGAN TANAH (SKT) DI KOPERASI KELING KUMANG SEKADAU KALIMANTAN BARAT

Abstract

Koperasi sebagai salah satu lembaga keuangan non bank ikut berperan dalam pemberian kredit bagi anggota-anggotanya. Koperasi mensyaratkan adanya jaminan kepada debitur dalam perjanjian kredit. Jaminan yang dimaksud berupa tanah belum bersertifikat (SKT) yang proses pengikatannya tidak dilanjutkan ke proses selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana akibat Hukum bagi koperasi terhadap penggunaan hak atas tanah yang belum bersertifikat yang di jadikan jaminan kredit di koperasi Keling Kumang, Sekadau, Kalimantan Barat, dan penyelesaian terhadap tanah yang belum bersertifikat sebagai jaminan kredit dalam hal debitur wanprestasi Metode yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan metode pendekatan yuridis empiris, yang bersifat analisis kualitatif dengan sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder yang dikelompokkan secara sistematis sesuai dengan fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat, dengan penarikan kesimpulan secara induktif yang spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Dalam pembahasan ini, berdasarkan hasil penelitian berkaitan dengan permasalahan akibati hukum terhadap tanah belum bersertifikat (SKT) sebagai agunan kredit tanpa dilakukan pendaftaran lebih lanjut akan menimbulkan akibat hukum pada koperasi yang tidak mempunyai kepastian hukum atas objek jaminan dan koperasi tidak memiliki kedudukan sebagai Kreditor Prefren serta koperasi tidak dapat menikmati pelaksanaan titel eksekitorial dalam menjalankan eksekusi jaminan jika debitor cidera janji atau wanprestasi. Penyelesaian debitor wanprestasi, koperasi keling kumang, Sekadau, Kalimantan Barat lebih mengutamakan pendekatan-pendekatan melalui jalur non-litigasi atau diluar pengadilan. Koperasi Keling Kumang dalam pembuatan perjanjian kredit dan perjanjian pengakuan hutang, hendaknya dibuat secara notariil agar mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna apabilla debitur wanprestasi sehingga koperasi menjadi kreditur yang preferent dan harga jual tanah bisa menjadi lebih tinggi.