PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT NON PERBANKAN ATAS KENDARAAN BERMOTOR YANG TIDAK DIIKAT DENGAN JAMINAN FIDUSIA (STUDI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM INTI DANA SEMARANG)

NOOR ADIN , NABILLA and Achmad , Busro (2016) PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT NON PERBANKAN ATAS KENDARAAN BERMOTOR YANG TIDAK DIIKAT DENGAN JAMINAN FIDUSIA (STUDI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM INTI DANA SEMARANG). Masters thesis, Fakultas Hukum UNDIP.

[img]PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

1850Kb

Abstract

Pelaksanaan perjanjian kredit pada KSP INTIDANA pada dasarnya bertujuan demi membantu ekonomi anggotanya sehingga dalam pelaksanaan perjanjian tersebut tidak dilakukan pengikatan atau pendaftaran fidusia maupun Hak Tanggungan atas jaminan yang diserahkan oleh anggota peminjam. Hal ini mengakibatkan adanya benturan hukum dalam pelaksanaan perjanjian kredit pada KSP INTIDANA jika anggota peminjam atau debitor tersebut wanprestasi karena jaminan yang diserahkan ke KSP INTIDANA. Fokus dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah diajukan antara lain adalah Bagaimana perlindungan hukum bagi debitor apabila terjadi perubahan pada perjanjian kredit secara sepihak oleh kreditor? Bagaimanakah akibat hukum terhadap jaminan milik debitor yang tidak diikat dengan jaminan fidusia jika debitor wanprestasi? Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis empiris yaitu penelitian yang mencakup identifikasi hukum tidak tertulis dan penelitian terhadap efektivitas hukum tersebut berdasarakan keadaan nyata di masyarakat. Perjanjian pada Koperasi Simpan Pinjam INTIDANA adalah hasil dari suatu kesepakatan yang telah dibuat dan disetujui oleh kedua belah pihak dalam keadaan tanpa paksaan dan dibuat dalam bentuk tertulis dengan asas kebebasan berkontrak. Namun terdapat suatu keadaan dimana perjanjian asli telah dirubah secara sepihak oleh koperasi dan tanpa sepengetahuan oleh anggota koperasi selaku debitor. Hal ini mengakibatkan kerugian bagi Debitor maka dari itu kondisi seperti ini dapat memunculkan hak debitor untuk menuntut koperasi jika dirasa perubahan perjanjian secara sepihak tersebut benar- benar telah menimbulkan kerugian bagi pihak debitor. Tindakan yang dilakukan Koperasi INTIDANA Semarang apabila debitur wanprestasi tetap mengedepankan azas kekeluargaan dan secara administrasi perkreditan. Tindakan pertama-tama secara langsung menagih terus-menerus, pemanggilan debitur dan melalui program pembinaan kredit dengan menyelidiki faktor apa yang menyebabkan keterlambatan pembayaran tersebut dan juga berusaha untuk memulihkan usaha debitur dengan cara mencarikan jalan keluar yang terbaik. Agar dapat memberikan perlindungan hukum terhadap koperasi selaku kreditor dan anggotanya selaku debitor, maka perjanjian kredit di koperasi INTIDANA khususnya 9untuk jaminan benda bergerak dilakukan dengan lembaga jaminan fidusia yang sesuai dengan Undang-undang Nomor 42 tahun 1999 tentang jaminan fidusia.

Item Type:Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:Perjanjian Kredit, Koperasi, Wanprestasi
Subjects:K Law > K Law (General)
L Education > L Education (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:69929
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:26 Feb 2019 08:18
Last Modified:26 Feb 2019 08:18

Repository Staff Only: item control page