PEMBAGIAN HARTA WARISAN AKIBAT PERCERAIAN DALAM PERKAWINAN ”NYEROT” (BERBEDA KASTA) MENURUT HUKUM ADAT BALI (STUDI KASUS DI KOTA DENPASAR)

ANAK AGUNG , NGURAH GUNAMANTA and Sukirno, Sukirno (2017) PEMBAGIAN HARTA WARISAN AKIBAT PERCERAIAN DALAM PERKAWINAN ”NYEROT” (BERBEDA KASTA) MENURUT HUKUM ADAT BALI (STUDI KASUS DI KOTA DENPASAR). Masters thesis, Fakultas Hukum UNDIP.

[img]Archive (ZIP) - Published Version
Restricted to Registered users only

1731Kb

Abstract

Perkawinan umumnya dimulai dan diresmikan dengan upacara pernikahan. Umumnya perkawinan dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga. Tergantung budaya setempat bentuk perkawinan bisa berbeda - beda dan tujuannya bisa berbeda - beda juga. Perkawinan umumnya dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga. Umumnya perkawinan harus diresmikan dengan pernikahan. Dewasa ini banyak terjadi upacara pernikahan nyerot khususnya bagi masyarakat Bali. Masyarakat cenderung menghindari pernikahan seperti ini. Berdasarkan latar belakang penelitian sebagaimana telah diuraikan diatas, maka dalam penelitian ini pokok permasalahan yang akan dikaji adalah untuk mengetahui bagaimana perkawinan nyerot menurut hukum adat Bali dan untuk mengetahui bagaimana pembagian harta warisan dalam perkawinan “Nyerot” menurut hukum adat Bali. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis empiris. Yuridis dalam penelitian ini dimaksudkan bahwa penelitian ini ditinjau dari sudut ilmu hukum adat dan peraturan perundang – undangan tertulis. Sedangkan secara empiris karena penelitian bertitik tolak dengan menggunakan kaedah hukum karena bertujuan untuk memperoleh pengetahuan empiris mengenai sistem perkawinan yang ada dalam masyarakat hukum adat Bali tersebut. Hasil penelitian menunjukkan, proses perkawinan nyerot dimana pada hari yang telah disepakati oleh pasangan calon pengantin, maka dari pihak keluarga laki – laki, menjemput si perempuan dan membawanya ke rumah salah satu kerabatnya paling sedikit selama tiga hari, sampai orang tua pihak perempuan mengakui bahwa anak gadisnya telah menikah dan pembagian harta warisan dalam perkawinan nyerot menurut hukum adat Bali memandang hak suami dan istri yang telah bercerai dalam dalam perkawinan nyerot terhadap harta warisan dan anak, konsisten terhadap sistem kekeluargaan purusa (patrilineal).

Item Type:Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:Perkawinan, Harta Warisan
Subjects:K Law > K Law (General)
L Education > L Education (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:69861
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:22 Feb 2019 11:13
Last Modified:22 Feb 2019 11:13

Repository Staff Only: item control page