PENGGUNAAN AUDIO POPULER DALAM PEMBUATAN VIDEO MENGGUNAKAN APLIKASI DUBSMASH DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG HAK CIPTA NOMOR 28 TAHUN 2014

Abstract

Dalam bidang Hak Cipta, Indonesia termasuk negara yang masih banyak terjadi pelanggaran hak cipta khususnya berkaitan dengan isu yang diangkat dalam penelitian ini yaitu pelanggaran hak cipta atas penggunaan audio populer dalam pembuatan video menggunakan aplikasi dubsmash. Praktik pelanggaran hak cipta menyebabkan pemilik maupun pemegang hak cipta tidak mendapat keuntungan ekonomis yang maksimal atas konten siaran yang sudah didapat dengan sebelumnya mendapat izin dari pencipta/pemilik hak. Salah satu yang menjadi bahan penelitian dalam tesis ini adalah kasus pelanggaran hak cipta atas penggunaan audio populer dalam pembuatan video menggunakan aplikasi dubsmash yang terdapat di media sosial instagram maupun you tube. Dalam Penelitian ini ini digunakan metode pendekatan yuridis normatif yaitu penelitian hukum doktrinal yang disebut juga penelitian kepustakaan atau studi dokumen. Sumber data berupa data primer yaitu studi dokumen dan data sekunder dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan dianalisis dengan pendekatan kualitatif, selanjutnya dilakukan proses pengolahan data yang dimulai dengan pengumpulan data yang relevan dengan permasalahan yang dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya penggunaan aplikasi dubsmash dengan meng- upload dan selanjutnya men-share lagu, musik, maupun jenis audio populer lainnya tanpa izin dapat dikategorikan sebagai perbuatan yang termasuk pelanggaran hak moral dan hak ekonomi pencipta sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Perlindungan hukum atas hak cipta berupa penerapan sanksi ganti rugi pada pelanggarnya sesuai dengan nilai kerugian dari hak eksklusif dalam bentuk hak moral dan hak ekonomi pencipta maupun pemegang hak cipta berupa pengakuan terhadap karya cipta yang telah dihasilkan oleh seseorang sehingga kepada pencipta atau pemegang hak cipta diberikan penghargaan (reward), insentif (incentif) bagi para penemu/pencipta atau pemegang hak cipta dan adanya pemulihan (recovery) kepada pencipta atau pemegang hak cipta sehingga pencipta harus memperoleh kembali keuntungan hak yang seharusnya didapat.