TINJAUAN YURIDIS PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN MEREK DAGANG LAMESON DENGAN FLAMESON (Studi Kasus Putusan Nomor : 01/HAKI./2011/PN.NIAGA.Smg)

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, sangat mempengaruhi kehidupan manusia, tidak terkecuali pada perkembangan Hak atas Kekayaan Intelektual juga turut berkembang pesat. Pada halnya suatu barang maupun jasa yang saat ini diproduksi oleh suatu perusahaan dan pada saat berikutnya juga dapat diproduksi di perusahaan lainnya, oleh karena itu kebutuhan dalam perlindungan Hak Kekayaan Intelektual sebagai suatu bentuk upaya perlindungan terhadap barang maupun jasa sebagai komoditi dagang, beberapa perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual salah satu diantaranya adalah masalah merek, merek memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan perdagangan barang dan jasa, karena demikian pentingnya peranan merek tersebut sehingga seingkali memunculkan praktek pemalsuan maupun peniruan merek, seperti halnya pada sengketa merek dagang LAMESON dengan merek dagang FLAMESON, kemiripan tersebut kemudian menjadi permasalahan sengketa merek yang berujung pada pembatalan atas sertifikat merek, oleh karena itu permasalahan yang diangkat dalam penulisan tesis ini adalah apakah pertimbangan Hakim atas putusan pembatalan merek tersebut telah sesuai dengan Undag-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek? Bagaimana akibat hukum yang terjadi akibat dari putusan pembatalan merek? Metode penelitian yag dilakukan untuk mengkaji dan menjawab permasalahan di atas adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, dan metode pendekatan penelitian menggunakan pendekatan yuridis normatif. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim dalam penyelesaian sengketa gugatan pembatalan merek secara garis besarnya telah memenuhi aturan, hal tersebut telah sesuai dengan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek, kemudian mengenai akibat hukumnya bahwa dengan dibatalkannya merek dagang FLAMESON tidak serta merta mengakibatkan berakhirnya perlindungan hukum atas merek tersebut. Disarankan kepada Dirjen HaK Kekayaan Intelektual untuk lebih teliti dan meningkatkan kualitas sistem pemeriksaan merek, disarankan juga kepada pendaftar merek agar teliti dan memahami ketentuan dalam hal pendaftaran merek