MEMBANGUN KOMITMEN KEMITRAAN SUATU TELAAH TENTANG UPAYA PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN UTANG PIUTANG ANTARA PETANI DAN PABRIK GULA ( PG ) TRANGKIL DI KABUPATEN PATI

Abstract

Tesis yang berjudul “Membangun Komitmen Kemitraan Suatu Telaah Tentang upaya Penyelesaian Sengketa Perjanjian Utang Piutang Antara Petani dan Pabrik Gula Trangkil di Kabupaten Pati” ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian utang piutang, dan upaya penyelesaian sengketa dalam perjanjian utang piutang antara petani dengan Pabrik Gula Trangkil Pati, serta perwujudan pembangunan komitmen kemitraan antara kedua belah pihak Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis sosiologis. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi pustaka. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa Pelaksanaan perjanjian utang piutang antara petani dengan Pabrik Gula Trangkil Pati terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu tahap pra perjanjian, tahap penandatanganan perjanjian, dan tahap pasca perjanjian. Pelaksanaan perjanjian utang piutang diawali dari adanya permohonan keanggotaan program kemitraan yang diikuti dengan penandatanganan perjanjian kredit dan penandatanganan SKMHT serta pembuatan Akta Pengikatan Hak Tanggungan (APHT), dan diakhiri dengan pelaksanaan kewajiban masing-masing pihak. Dalam pelaksanaan hal ini terdapat wanprestasi di pihak PG Trangkil Pati, yang berupa tidak terlaksananya pembinaan teknis budidaya dan pengawasan mutu tebangan, serta tidak terlaksananya pelayanan dan bimbingan teknis bagi petani. Wanprestasi di pihak petani tebu berupa pengembalian atau pembayaran hutang yang tidak sesuai dengan yang diperjanjikan. Penyelesaian sengketa dalam perjanjian utang piutang antara petani dengan Gabrik Gula Trangkil Pati dilakukan secara kekeluargaan dengan memperpanjang perjanjian utang piutang dan melakukan pengawasan lebih intensif terhadap tanaman tebu milik petani. Pengawasan dari mulai penggarapan hingga sampai menjelang panen dengan maksud dan tujuan selain diharapkan hasil panen lebih bagus, juga untuk menghindari penjualan tebu hasil panen ke pihak lain ( Pabrik Gula Pakis Baru dan Pabrik Gula Rendeng ) selain PG Trangkil Pati. Sumbangan penyelesaian sengketa perjanjian utang piutang kepada pembangunan komitmen kemitraan antara petani dan PG Trangkil adalah berupa pendekatan dan pembinaan, karena kedua belah pihak adalah bermitra yang mana dalam usaha bisnis keduanya harus meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan, memperkuat, dan saling menguntungkan.