TOLERANSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP BEBERAPA KONSENTRASI ION LOGAM BESI (Fe) PADA PEMBERIAN PUPUK KOMPOS

ARDIANA, LIA and Budiyanto, Susilo and Sukarjo, Sukarjo (2019) TOLERANSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP BEBERAPA KONSENTRASI ION LOGAM BESI (Fe) PADA PEMBERIAN PUPUK KOMPOS. Undergraduate thesis, Faculty of Animal Agricultural Sciences.

[img]
Preview
PDF
253Kb
[img]
Preview
PDF
98Kb
[img]
Preview
PDF
191Kb
[img]
Preview
PDF
327Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

504Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

1318Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

1975Kb

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji respon pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max L.), produksi dan kualitas kedelai terhadap konsentrasi logam besi, pengaruh pemberian pupuk kompos dan pengaruh interaksi ion logam dan pemberian pupuk kompos. Penelitian dilakukan di Rumah Kasa dan Laboratorium Terpadu Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (BALINGTAN) Pati, Jawa Tengah dari bulan September - Desember 2017. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah biji kedelai varietas Dering, padatan logam besi, tanah, kompos, pupuk NPK. Alat yang digunakan yaitu pot, timbangan, cangkul, cetok, label, oven, shaker, nampan, motar, forteks, AAS. Rancangan dasar yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak lengkap pola faktorial 4x2 dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu konsentrasi cemaran ion logam besi (Fe) terdiri 0, 100, 200, 300 ppm, dan faktor kedua adalah pemberian pupuk kompos terdiri dari tanpa pemberian pupuk kompos (0 kg) dan pemberian pupuk kompos 1 kg. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan media tanam, perlakuan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan pengamatan. Persiapan media tanam dengan memasukkan tanah ke dalam pot. Tanah yang berada di pot selanjutnya diberi cemaran logam besi sesuai dengan perlakuan. Tanah yang dicemari logam besi diinkubasi selama 4 hari dan dilakukan pengadukan dua kali sehari agar cemaran besi homogen. Pemberian pupuk kompos dilakukan sesuai perlakuan setelah selesai perlakuan. Penanaman benih kedelai dilakukan 1 minggu setelah pemberian pupuk kompos. Perawatan tanaman kedelai dilakukan dengan menyiram tanaman, membersihkan gulma yang ada, pengendalian hama serta pemupukan. Tahap terakhir yaitu pemanenan yang dilakukan pada 81 hari setelah tanam (HST). Parameter yang diamati yaitu daya berkecambah, tinggi tanaman, jumlah daun, waktu berbunga, jumlah polong isi dan hampa pertanaman, bobot 100 biji, kandungan besi pada biji serta kandungan besi pada daun. Data hasil pengamatan dianalisis dengan anova dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test = DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fase pertumbuhan (daya kecambah, tinggi tanaman, jumlah daun dan waktu berbunga) pada perlakuan pemberian kompos (1 kg) memberikan pengaruh lebih baik di bandingkan dengan tanpa pemberian kompos (0 kg) pada berbagai konsentrasi cemaran besi. Tanaman kedelai dengan perlakuan tanpa pemberian kompos (0 kg) pada semua konsentrasi cemaran logam mati pada saat proses pembentukan polong. Perlakuan pemberian kompos 1 kg dapat mempertahankan produksi kedelai pada konsentrasi cemaran besi 100 ppm tetapi mengalami penurunan pada konsentrasi 200 ppm dan 300 ppm, serta biji kedelai pada pemberian kompos dan cemaran konsentrasi besi 100–300 ppm dapat dikonsumsi oleh manusia.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Agroecotechnology
ID Code:69794
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:21 Feb 2019 10:18
Last Modified:21 Feb 2019 10:18

Repository Staff Only: item control page