PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN DINAS ANTARA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX SEMARANG DENGAN KOPERASI KARYAWAN GIRI MAKMUR SEMARANG

Abstract

Sewa menyewa merupakan perbuatan perdata yang dapat dilakukan oleh suatu subyek hukum (orang dan badan hukum). Perjanjian sewa menyewa di atur dalam Pasal 1548-1600 KUHPerdata. Pada perjanjian sewa menyewa kendaraan antara PT. Perkebunan Nusantara IX dengan Koperasi Karyawan Giri Makmur tidak serta merta bisa disamakan dengan sistem sewa kendaraan pada umumnya, karena harus mengacu kepada sejumlah peraturan perundang-undangan, mengingat biaya sewa kendaraan dibiayai oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis perjanjian sewa menyewa kendaraan dinas PT. Perkebunan Nusantara IX Semarang dengan Koperasi Karyawan Giri Makmur Semarang dan kendala yang timbul dalam pelaksanaan perjanjian dan upaya mengatasinya. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris. Sumber dan jenis data menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pelaksanaan perjanjian sewa menyewa kendaraan dinas PT. Perkebunan Nusantara IX Semarang dengan Koperasi Karyawan Giri Makmur Semarang telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang diatur dalam KUHPerdata, sebagaimana Pasal 1548, 1560, 1550, dan 1570 KUHPerdata tentang sewa menyewa. Perjanjian kerjsama sewa menyewa kendaraan dibuat dalam bentuk tertulis sehingga dengan akan lebih menjamin kepastian hukum. Perjanjian kerjasama sewa menyewa kendaraan telah distandarisasi oleh oleh PT. Perkebunan Nusantara IX, namun tetap dengan persetujuan dari pihak Koperasi Karyawan Giri Makmur, sehingga klausula- klausula yang tercantum didalamnya adalah benar-benar kesepakatan kedua belah pihak. Bentuk wanprestasi yang timbul dalam pelaksanaan perjanjian sewa menyewa kendaraan dinas antara PT. Perkebunan Nusantara IX Semarang dengan Koperasi Karyawan Giri Makmur Semarang adalah terjadinya kerusakan pada kendaraan yang disewa sedangkan pihak koperasi tidak dapat menyediakan kendaraan pengganti. Untuk mengatasinya sesuai dalam perjanjian pihak PT. Perkebunan Nusantara IX Semarang dapat menyewa kendaraan dari pihak ketiga dengan biaya sewa ditanggung oleh pihak Koperasi Karyawan Giri Makmur. Selain itu juga adanya keterlambatan pembayaran biaya sewa.