ANALISIS YURIDIS AUTOMATIC PROTECTION PADA HAK CIPTA DALAM PEMANFAATAN MELALUI SARANA TEKNOLOGI INFORMASI DI INDONESIA (Kajian Terhadap Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta)

Abstract

Hak cipta memiliki ciri khusus yakni perlindungan otomatis. Konsekuensi dari perlindungan otomatis adalah ketika suatu ciptaan telah selesai diwujudkan maka akan mendapatkan perlindungan secara hukum tanpa ada proses formalitas atau pendaftaran. Perlindungan otomatis ini jika digunakan pada sarana teknologi informasi maka akan membawa dampak bagi eksistensi hak cipta itu sendiri khususnya terhadap pencipta maupun pemegang hak cipta Problematik penelitian ini adalah 1) Bagaimana konsep automatic protection pada hak cipta berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak cipta. 2) Bagaimana dampak automatic protection hak cipta dalam pemanfaatan melalui sarana teknologi informasi di indonesia Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan Yuridis-Normatif yang bersumber dari pengumpulan data yang diperoleh dari data sekunder yang terdiri atas bahan hukum primer dan sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah dengan melakukan studi kepustakaan. Teknik analisis bahan hukum menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep automatic protection pada hak cipta lahir dari konsep natural rights pada tradisi hukum civil law yang mengakui hak yang lahir secara alami melekat pada pribadi seseorang yang telah bekerja keras terhadap apa yang telah dilakukannya, pengakuan terhadap jerih payah manusia secara alamiah itu ada secara langsung tanpa harus membangun pengakuan tersebut. Adapun dampak ketika automatic protection hak cipta dalam Teknologi Informasi terbagi atas 3 dampak yakni: 1) dampak yuridis yang bersinggungan dengan pelanggaran terhadap UUHC, 2) dampak ekonomi yang meliputi kerugian negara dan menyebabkan kejahatan di bidang ekonomi, 3) dampak sosial dimana terjadi pergesaeran nilai dan budaya di masyarkat. Selain itu UU ITE juge memberi perlindungan pada hak cipta secara represif serta memberikan pengakuan terhadap suatu ciptaan yang ada dalam teknologi informasi menjadi alat bukti yang sah. Rekomendasi kepada Pemerintah adalah dengan membuat aturan yang sifatnya lebih teknis untuk menjelaskan secara rinci dari automatic protection hak cipta serta perlunya suatu bangunan formalitas yang mudah untuk dilakukan terhadap pendaftaran kepemilikan hak cipta agar suatu ciptaan dapat diakui eksistensi serta mudah dalam pembuktiannya.