PENGALIHAN HAK MILIK SATUAN RUMAH SUSUN YANG MASIH DIBEBANI HAK TANGGUNGAN UNTUK PELUNASAN HUTANG DEBITOR

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai Sertipikat Hak Milik Satuan Rumah Susun (SHM sarusun) yang dibebani dengan hak tanggungan yang kemudian berkembang menjadi kredit macet dan disepakati untuk melakukan eksekusi jual beli dibawah tangan kepada pembeli baru berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalis mengenai kekuatan hukum pengalihan hak milik satuan rumah susun oleh pemilik kepada pembeli dengan cara jual beli sukarela yang masih dibebani hak tanggungan serta mengkaji dan menganalis perlindungan hukum bagi kreditor dan pembeli objek hak tanggungan akibat jual beli sukarela SHM sarusun yang masih dibebani hak tanggungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan melakukan penelitian terhadap peraturan perundang-undangan yang dilengkapi dengan wawancara dengan informan yaitu Notaris PPAT Kabupaten Cianjur dan Consumer Loan Manager Bank Mandiri Kantor Wilayah IV Bandung. Spesifikasi penelitian menggunakan deskriptif analitis dengan jenis data berupa data sekunder serta teknik analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jual beli sukarela terhadap SHM sarusun yang masih dibebani hak tanggungan dapat dilakukan berdasarkan Pasal 27 UUHT jo Pasal 47 ayat (5) UURS dengan memperhatikan syarat-syarat jual beli di bawah tangan dalam Pasal 20 UURS. Perlindungan hukum bagi kreditor atas dilakukannya jual beli di bawah tangan dengan memasukan janji yang terdapat dalam Pasal 11 ayat (2) UUHT. Disarankan apabila terjadi kredit macet dalam pembebanan hak tanggungan, eksekusi di bawah tangan lebih disarankan dibandingkan dengan eksekusi lelang, karena jika dilakukan dengan cara jual beli sukarela maka akan didapati harga tertinggi daripada dengan cara lelang eksekusi.