PENGARUH PEMBERIAN RANITIDIN DOSIS BERTINGKAT TERHADAP DEGENERASI AKSON AKIBAT NEUROPATI OPTIK TOKSIK(Studi pada Tikus Wistar dengan Intoksikasi Metanol Akut)

Putri, Ersananda Arlisa and PUDJONARKO, DWI (2019) PENGARUH PEMBERIAN RANITIDIN DOSIS BERTINGKAT TERHADAP DEGENERASI AKSON AKIBAT NEUROPATI OPTIK TOKSIK(Studi pada Tikus Wistar dengan Intoksikasi Metanol Akut). Undergraduate thesis, Faculty of Medicine.

[img]
Preview
PDF
675Kb
[img]
Preview
PDF
395Kb
[img]
Preview
PDF
442Kb
[img]
Preview
PDF
795Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

1132Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

183Kb

Abstract

Latar Belakang: Insidensi keracunan alkohol di Indonesia terbilang cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh karena penggunaan metanol sebagai bahan campuran pembuatan alkohol oplosan. Diketahui bahwa metabolisme metanol bersifat toksik bagi tubuh manusia. Salah satu implikasinya adalah kerusakan saraf optik yang dapat menyebabkan kebutaan. Penggunaan ranitidin sebagai Antidotum untuk mengurangi efek toksisitas metanol telah dipelajari sebelumnya. Namun, belum ada penelitian lebih lanjut tentang efek pemberian ranitidin dosis bertingkat terhadap degenerasi akson akibat neuropati optik toksik pada tikus wistar yang diintoksikasi metanol akut. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian ranitidin dosis bertingkat terhadap degenerasi akson akibat neuropati optik toksik pada tikus Wistar dengan intoksikasi metanol akut. Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan posttest only control group design. Penelitian ini dibagi menjadi empat kelompok, yaitu terdiri dari: 2 kelompok perlakuan, 1 kelompok kontrol positif, dan 1 kelompok kontrol negatif dengan 6 tikus di masing-masing kelompok. Kelompok perlakuan pertama diberi metanol 14 g / kgbb, dan setelah 30 menit diberikan ranitidin 30mg / kgBB. Kelompok perlakuan kedua diberi metanol 14 g / kgbb, dan setelah 30 menit diberikan ranitidin 60 mg/kgbb . Kelompok kontrol negatif diberi aquades oral saja, sedangkan kontrol positif diberikan metanol per oral 14g / kgBB tanpa pemberian ranitidin. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok yang diberikan intoksikasi metanol saja (kelompok kontrol positif) dengan kelompok yang diberikan ranitidin 60 mg/kgBB setalah 30 menit intoksikasi metanol (kelompok perlakuan 2) (p = 0,02), dan tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok yang diberikan intoksikasi metanol saja (kelompok kontrol positif) dengan kelompok yang diberikan diberikan ranitidin 30 mg/kgBB setelah 30 menit intoksikasi metanol (kelompok perlakuan 1) (p = 0,452). Kesimpulan: Ranitidin dosis 60 mg/kgbb yang diberikan 30 menit setelah intoksikasi metanol akut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kejadian degenerasi akson akibat neuropati optik toksik pada tikus wistar yang diintoksikasi metanol akut. Kata Kunci: Metanol, Ranitidin, Tikus Wistar, Nervus Optik, Degenerasi Akson

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RC Internal medicine > RC0321 Neuroscience. Biological psychiatry. Neuropsychiatry
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:69357
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:07 Feb 2019 11:01
Last Modified:07 Feb 2019 11:01

Repository Staff Only: item control page