REVITALISASI KAWASAN SUNGAI BEROK SEBAGAI KAWASAN REKREASI BUDAYA BERCITRA KOTA LAMA SEMARANG

ADRI MULYANTO, VALENTINUS (2003) REVITALISASI KAWASAN SUNGAI BEROK SEBAGAI KAWASAN REKREASI BUDAYA BERCITRA KOTA LAMA SEMARANG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
48Kb

Abstract

A. LATAR BELAKANG Seperti halnya manusia, kota mengalami perkembangan. Namun belakangan ini kota menunjukkan perkembangan yang cenderung negative sehingga kualitas penghuni dan lingkungannya juga menurun. Hal ini sangat terlihat pada Kawasan Kota Lama Semarang yang sesungguhnya mempunyai nilai-nilai tradisi, sejarah, dan potensi ekonomi, tapi mengalami penurunan kondisi fisik lingkungan, social, ekonomi, dan budaya sehingga fungsi dan peranannya menjadi menurun. Kota Lama dulunya merupakan pusat pemerintah Kota Semarang, dengan bangunan-bangunan yang mengandung nilai sejarah, kini menjadi tak terfungsikan secara optimal. Bangunan-bangunan yang ada sebagian besar terlihat tak terawatt, berkesan tak berpenghuni, dan bahkan seakan seperti kota mati karena sepi, hal ini sangat terasa terutama pada malam hari. Melihat kondisi yang terjadi pada Kota Lama yang seperti ini, maka perlu adanya untuk melestarikan keberadaan dan meningkatkan kondisi baik fisik lingkungan, sosial, maupun ekonomi kawasan Kota Lama. Sudah ada peraturan-peraturan dari Pemerintah Daerah yang berhubungan dengan hal itu, seperti Undang-Undang Cagar Budaya No. 5 Tahun 1992, peraturan pemerintah daerah No. 17 Tahun 1988 tentang Pola Dasar Pembangunan Daerah Tingkat I Jawa Tengah (RTBL Semarang 1999-2005). Salah satu upaya untuk menghidupkan kembali kawasan Kota Lama Semarang adalah dengan pengembangan kawasan Kali Semarang. Kali Semarang mempunyai nilai histories yang sangat tinggi, merupakan urat nadi perekonomian pada jaman dahulu karena merupakan satu-satunya sarana transportasi yang dilayari perahu sampai jauh ke pusat perdagangan di Pedamaran atau sekarang merupakan daerah Pecinan. Pada jaman dulu perahu para pedagang Cina dapat melintas dengan membawa barang-barang dagangannya dan melakukan bongkar muat di sepanjang pinggir pinggir sungai, sehingga mungkin orang-orang yang tinggal di sepanjang dua sisi sungai ini bias menyaksikan keramaian sungai yang mirip jalan raya dengan banyaknya kapal layer dan perahu yang melintas. Kali Semarang yang panjangnya sekitar 8 km, dengan lebar sungai sekitar 20 m ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk meningkatkan nilai kawasan dan keindahan kota jika ditata dan direncanakan dengan baik. Dengan pengembangan kawasan sepanjang Kali Semarang ini maka diharapkan akan menarik para investor untuk menanamkan modalnya dalam bidang bisnis atau perdagangan dan pariwisata sehingga diharapkan akan menghidupkan kembali Kawasan Kota Lama Semarang. Ditinjau dari Kota Semarang Pada umumnya, pada saat ini di Kota Semarangsendiri belum mempunyai tempat rekreasi air yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, karena rekreasi air yang ada cenerung hanya bias dinikmati oleh kalangan menengah keatas. Selain itu Kali Semarang juga mempunyai panorama atau view yang bagus dengan latar belakang bangunan-bangunan kuno Kota Lama. Seiring dengan perkembangan laju pertambahan penduduk, serta berkembangnya industrialisai dan perdagangan, maka makin menambah kejenuhan masyarakat kota dikarenakan oleh padatnya aktifitas dan semakin sempitnya ruang gerak di kota, sehingga kebutuhan untuk mendapatkan hiburan atau berekreasi juga semakin meningkatkan. Maka dengan adanya pengolahan ruang terbuka sebagai suatu tempat wisata, dirasa sangat berguna dan perlu, sehingga dapat memberikan hiburan, kesenangan, dan kesegaran bagi masyarakat Kota Semarang pada umumnya, dan tentu saja dapat menarik pengunjung dari luar kota semarang untuk datang dan menikmati rekreasi di kawasan kota Lama Semarang. B. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dari pembahasan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini adalah untuk menggali, mengumpulkan serta mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang ada serta merumuskan permasalahan-permasalahan tersebut untuk memperoleh solusi yang berkaitan dengan Revitalisasi Kawasan Sungai Berok Sebagai Kawasan Rekreasi Budaya Bercitra Kota Lama Semarang. Sasaran yang ingin dicapai dari pembahasan ini adalah tersusunnya suatu Landasan program perencanaan dan perancangan kawasan Sungai Berok Semarang yang mampu merevitalisasi aktivitas-aktivitas di dalamnya dan mengembangkan fungsi kawasan tersebut sehingga dapat berfungsi secara optimal. C. MANFAAT 1. Secara Subyektif Diharapkan dapat dihasilkan suatu landasan program perencanaan dan perancangan yang dapat digunakan untuk merencanakan Revitalisasi Kawasan Sungai Berok Sebagai Kawasan Rekreasi Budaya Bercitra Kota Lama Semarang. 2. Secara Obyektif Sebagai mahasiswa arsitektur, diharapkan dapat menjadi masukan dan pengalaman dalam mengenali potensi dan permasalahan yang ada di lapangan, sehingga dapat mencari pemecahan dan alternative-alternatifnya secara arsitektural maupun kontekstual dalam merencanakan dan merancang sebuah obyek. D. RUANG LINGKUP 1. Lingkup Subtansial Lingkup pembahasan yang akan dilakukan dalam disiplin ilmu arsitektur dengan memperhatikan aspek kebutuhan dan persyaratan arsitektur bagi kawasan. Dengan menyertakan disiplin ilmu dan pengetahuan lain yang mendukung pembahasan. Cakupan dari materi revitalisasi kawasan Sungai Berok yang diutamakan adalah penataan ruang luar, sirkulasi dan parker, penataan fungsi bangunan sekitar, penataan PKL, dan kelengkapan kegiatan yang sesuai dengan kawasan. 2. Lingkup Spasial Wilayah studi revitalisasi kawasan Sungai Berok ini mempunyai luasan 72.440 m², dengan batasan-batasan sebagai berikut : - Sebelah Utara : Jembatan Berok dan Jalan Letjen Suprapto - Sebelah Selatan : Jalan K.H. Agus Salim - Sebelah Timur : Jalan Suari - Sebelah Barat : Matahari Johar dan Gedung keuangan Negara Semarang E. METODE PENULISAN 1. Tahap Pengumpulan Data Data dikumpulkan melalui pengamatan, foto, wawancara dan sketsa-sketsa yang berkaitan erat dengan kawasan studi, pada obyek bantaran Kali Semarang dan narasumber yang mengetahui tentang data, masalah, dan potensi kawasan, serta studi literature. 2. Tahap Analisa Menganalisa data serta menggali potensi dan masalah yang ada dan mencari keterkaitan antara masalah dan potensi yang belum di manfaatkan sehingga diperoleh gambaran penyebab timbulnya masalah. Tahap ini dilandasi oleh landasan teoritis dan tinjauan kawasan. 3. Tahap Sintesa Merupakan tahap lanjutan dari tahap analisis dengan mengupayakan pemecahan masalah yang telah dianalisa secara menyeluruh dengan memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai aspek yang berkaitan, peraturan-peraturan pemerintahan yang berlaku, potensi yang ada, serta factor-faktor lainnya. Pengolahan hal-hal tersebut secara terpadu menghasilkan output-output berupa alternative pemecahan masalah, yaitu berupa landasan program perencanaan dan perancangan. F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Secara garis besar pembahasan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan ini dapat diuraikan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang permasalahan, tujuan, sasaran, pembahasan, metode pembahasan, dan sisitematika pembahasan. BAB II TINJAUAN TEORI Membahas kajian teori yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan revitalisasi bantaran Kali Semarang, yaitu mengenai teori urban design, citra kota dan elemennya, serta mengenai river front. BAB III TINJAUAN STUDI KASUS Membahas tentang studi banding pada kawasan river front di Singapura, yang dianggap positif dan dapat dijadikan inspirasi serta acuan untuk perencanaan dan perancangan revitalisasi bantaran Kali Semarang. BAB IV TINJAUAN KAWASAN SUNGAI BEROK Membahas tentang tinjauan kawasan dalam konteks Kota Semarang dan tinjauan kawasan Sungai Berok dalam konteks kawasan, baik secara fisik maupun non fisik. BAB V ANALISA KAWASAN SUNGAI BEROK SEMARANG Membahas tentang analisa Kawasan Kali Semarang dalam konteks kota dan dalam konteks kawasan. BAB VI KESIMPULAN BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi mengenai kesimpulan hasil analisa keseluruhan pada kawasan Kali Semarang, batas lingkup perencanaan, dan anggapan-anggapan yang dipakai untuk memudahkan dan memperjelas penataan kawasan. BAB VII PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Membahas tentang pendekatan jenis kegiatan dan tuntutan kebutuhan, pendekatan perencanaan penataan kawasan, pendekatan perancangan kawasan, serta pendekatan kebutuhan besaran ruang. BAB VIII KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN Berisi tentang konsep dasar perencanaan dan perancangan pengembangan kawasan serta program ruang kawasan.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:6927
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:18 Feb 2010 09:20
Last Modified:18 Feb 2010 09:20

Repository Staff Only: item control page