ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN PANGAN KABUPATEN BOYOLALI

Abstract

ABSTRAK Pertanian merupakan kegiatan mengelola sumber daya alam hayati untuk menghasilkan komoditas pertanian yang mencakup tanaman pangan, holtikultura, dan perkebunan. Lahan pertanian merupakan bidang lahan yang digunakan untuk usaha pertanian, sebagaimana tertuang dalam Permentan No. 41 Tahun 2009. Keberadaan lahan pertanian sangat penting dalam menyokong ketahanan pangan baik untuk memenuhi kebutuhan pangan wilayahnya maupun dijual ke luar wilayahnya. Kabupaten Boyolali merupakan salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Tengah. Namun, pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak disertai dengan pertumbuhan produksi pangan yang seimbang, menyebabkan keberadaan peruntukan lahan pertanian di Kabupaten Boyolali terancam untuk kebutuhan lain seperti pembangunan perumahan, jalan tol, industri, dan lain sebagainya. Alih fungsi lahan pertanian ini akan menyebabkan produksi pertanian menurun sehingga berdampak pada berkurangnya ketersediaan pangan pada masa mendatang, sedangkan kebutuhan akan pangan masyarakat yang terus bertambah tiap tahunnya. Apabila ketersediaan pangan lebih sedikit dibanding kebutuhan pangan, maka akan mengakibatkan defisit pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi pangan Kabupaten Boyolali tahun 2030 mengalami defisit atau surplus pangan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan adanya analisis mengenai ketersediaan dan kebutuhan pangan di Kabupaten Boyolali. Oleh karena itu, sebagai langkah awal untuk mengatasi masalah masalah tersebut, diperlukan identifik asi ketersediaan dan kebutuhan pangan sehingga dapat diketahui kondisi wilayah Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis spasial yang diterapkan untuk menganalisis perubahan peruntukan lahan pertanian dan menghitung luasan perubahan peruntukan lahan pertanian, serta analisis deskriptif kuantitatif yang diterapkan melalui perhitungan ketersediaan dan kebutuhan pangan. Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan teknik wawancara serta observasi lapangan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa terjadi penurunan luas lahan pertanian tahun 2010 hingga 2017 sebesar 3.888 ha yang disebabkan oleh adanya pembangunan lahan terbangun di atas lahan pertanian sebesar 3.330 ha, proyek jalan tol sebesar 137 ha, serta waduk kedungombo yang mengalami pelebaran sebesar 421 ha. Ketersediaan pangan Kabupaten Boyolali saat ini adalah sebesar 933.456.950 kkal, sedangkan untuk kebutuhan pangan Kabupaten Boyolali pada tahun 2030 adalah sebesar 111.716.512 kkal/thn, sehingga Kabupaten Boyolali mengalami surplus pangan sebesar 674.982.079 kkal. Terdapat 2 kecamatan yang mengalami defisit pangan, yaitu Kecamatan Ampel dan Kecamatan Cepogo. Defisit pangan terjadi karena banyaknya konversi lahan yang tinggi sehingga mengakibatkan produksi pertanian menjadi sangat minim. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berkurangnya lahan pertanian dan tingginya pertumbuhan penduduk, dapat mempengaruhi kondisi pangan di Kabupaten Boyolali, dan dalam jangka panjang dapat mempengaruhi ketahanan pangan nasional. Untuk menjaga agar ketersediaan pangan Kabupaten Boyolali cukup bagi penduduknya, perlu adanya upaya perlindungan terhadap lahan pertanian, kebijakan ekstenfisikasi, intensifikasi, dan diversifikasi. Kata Kunci : Peruntukan Lahan Pertanian, Ketersediaan Pangan, Kebutuhan Pangan, SIG