YULIANNA, HILDA (2018) KAJIAN POLA INTERAKSI KERUANGAN KOMODITAS SALAK DESA MERDIKOREJO, KECAMATAN TEMPEL, KABUPATEN SLEMAN, DIY. Undergraduate thesis, undip.
| PDF (COVER) 6Mb | |
| PDF (KATA PENGANTAR) 6Mb | |
| PDF (DAFTAR ISI) 6Mb | |
| PDF (ABSTRAK) 6Mb | |
| PDF (BAB I) 6Mb | |
| PDF (BAB II) 6Mb | |
PDF (BAB III) Restricted to Repository staff only 6Mb | ||
PDF (BAB IV) Restricted to Repository staff only 6Mb | ||
| PDF (BAB V) 6Mb | |
| PDF (DAFTAR PUSTAKA) 6Mb | |
| PDF (LAMPIRAN) 6Mb |
Abstract
ABSTRAK KAJIAN POLA INTERAKSI KERUANGAN KOMODITAS SALAK DESA MERDIKOREJO, KECAMATAN TEMPEL, KABUPATEN SLEMAN, DIY (Hilda Yulianna) Pertanian merupakan salah satu ciri khas dari wilayah pedesaan. Terdapat beberapa jenis pertanian, namun pada umumnya pertanian yang terdapat di wilayah pedesaan yaitu usaha tani yang berfokus pada pertanian keluarga. Demikian juga dengan pertanian di Desa Merdikorejo, mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Selaras dengan strategi baru dalam pengembangan wilayah yaitu Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan keahlian yang dimiliki masyarakat tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memfokuskan penelitian terhadap usaha tani komoditas salak di Desa Merdikorejo yang merupakan keahlian lokal masyarakat setempat dengan memahami keterkaitan ruang. Tujuan dari laporan ini yaitu untuk menganalisis pola interaksi keruangan komoditas salak yang terjadi di Desa Merdikorejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden 67 orang. Teknik pengumpulan data yang diterapkan yaitu studi pustaka, kuesioner, wawancara dan observasi. Tahapan yang dilalui dalam menyusun penelitian antara lain mengidentifikasi karakteristik pertanian salak, mengidentifikasi petani salak dan terakhir yaitu menganalisis aspek-aspek yang terkait dengan pola interaksi keruangan. Aspek-aspek yang terkait dengan pola interaksi keruangan terdiri dari aspek pemenuhan bahan baku dan tenaga kerja, aspek proses budidaya dan aspek pemasaran. Hasil analisis dari tiga aspek tersebut dalam kegiatan pertanian salak Desa Merdikorejo hanya dua aspek yang menimbulkan terjadinya interaksi keruangan yaitu aspek pemenuhan bahan baku dan tenaga kerja serta aspek pemasaran. Proses interaksi yang terjadi yaitu secara langsung dan tidak la ngsung. Terjadinya interaksi keruangan pada aspek pemenuhan bahan baku dan tenaga kerja secara langsung masih dominan berasal dari wilayah lokal sedangkan interaksi secara tidak langsung menyebar dari berbagai daerah penghasil. Sementara itu, pada aspek pemasaran tidak terjadi interaksi secara langsung karena melibatkan tengkulak dan lembaga perantara yang terdapat di Desa Merdikorejo sedangkan interaksi secara tidak langsung telah menyebar ke berbagai wilayah baik di dalam maupun luar negeri. Dalam pemenuhan bahan baku bibit pohon salak di Desa Merdikorejo berasal dari Desa Merdikorejo, Kecamatan Turi dan Bali, pemenuhan bahan baku pupuk berasal dari Kecamatan Pakem, Kecamatan Turi, Kabupaten Gresik, Palembang dan Kabupaten Kulon Progo serta pemenuhan peralatan pertanian berasal dari Wonosari, Wonosobo, Kabupaten Gunung Kidul, Kecamatan Godean, Kecamatan Srumbung dan Kecamatan Condong Catur. Sementara itu dalam pemenuhan tenaga kerja berinterkasi dengan Desa Merdikorejo, Kecamatan Muntilan dan Kabupaten Temanggung. Sedangkan dalam aspek pemasaran Desa Merdikorejo berinteraksi dengan kota-kota di Indonesia antara lain Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan beberapa negara lain seperti China, Australia, New Zealand, Thailand, Kamboja, Singapura, Belanda, Prancis, Ceko dan Slovakia. Berbagai persoalan yang sedang dihadapi petani di Desa Merdikorejo antara lain harga jual buah salak segar pada tingkat petani Desa Merdikorejo mengalami fluktuasi serta meningkatnya harga pupuk kimia. Sehingga rekomendasi yang diberikan antara lain 1) subtitusi pupuk kimia dengan pupuk alami/organik; 2) Mengefektifkan peran lembaga perantara pemasaran, sehingga petani dapat memperoleh pendapatan yang lebih baik dibandingkan dari hasil penjualan ke tengkulak; 3) menciptakan produk olaha n salak yang berdaya saing karena produk olahan lebih tahan lama dan menghasilkan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan salaksegar; 4) menciptakan wadah-wadah baru untuk pemasaran salak segar maupun produk olahan salak, langkah tersebut untuk menghindarkan petani sebagai takingprice (pengambil harga) yang telah ditetapkan tengkulak dan meningkatkan jangkauan interaksi pemasaran. Kata Kunci: Pola, Interaksi Keruangan, Salak
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Diploma in Urban and Regional Planning Faculty of Engineering > Diploma in Urban and Regional Planning |
ID Code: | 67681 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 11 Dec 2018 13:39 |
Last Modified: | 11 Dec 2018 13:39 |
Repository Staff Only: item control page