KEBUTUHAN ARMADA OPTIMAL BRT TRANS SEMARANG KORIDOR II DAN KORIDOR VI

RAMADHAN, IRIN AERINA WAHYU (2018) KEBUTUHAN ARMADA OPTIMAL BRT TRANS SEMARANG KORIDOR II DAN KORIDOR VI. Undergraduate thesis, undip.

[img]
Preview
PDF (COVER)
45Kb
[img]
Preview
PDF (KATA PENGANTAR)
99Kb
[img]
Preview
PDF (DAFTAR ISI)
300Kb
[img]
Preview
PDF (ABSTRAK)
177Kb
[img]
Preview
PDF (BAB I)
860Kb
[img]
Preview
PDF (BAB II)
788Kb
[img]PDF (BAB III)
Restricted to Repository staff only

2687Kb
[img]PDF (BAB IV)
Restricted to Repository staff only

13Mb
[img]
Preview
PDF (BAB V)
278Kb
[img]
Preview
PDF (DAFTAR PUSTAKA)
273Kb

Abstract

ABSTRAK Kota Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk sekitar 1.729.428 jiwa pada tahun 2016 (BPS Kota Semarang, 2017). Jumlah penduduk yang selalu meningkat ditambah dengan laju urbanisasi yang juga semakin pesat berdampak pada kenaikan jumlah kendaraan pribadi yang kemudian menimbulkan masalah seperti kemacetan. Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang merupakan strategi Pemerintah Kota Semarang untuk mengatasi kemacetan yang terus meningkat. Kini BRT Trans Semarang telah memiliki enam koridor yang beroperasi. Koridor II merupakan koridor dengan jumlah penumpang tertinggi diantara koridor lainnya yang menggunakan bus berukuran sedang. Dan koridor VI merupakan koridor dengan jumlah penumpang terkecil. Studi ini bertujuan untuk mengetahui jumlah armada optimal yang dibutuhkan oleh Koridor II dan Koridor VI agar tidak terjadi over supply. Jumlah armada optimal dihitung dengan mempertimbangkan pada pendapatan operator berdasarkan tarif yaitu dengan menghitung faktor muat (load factor) serta mempertimbangkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK). Metode analisis yang digunakan adalah berupa metode analisis kualitatif, kuantitatif dan komparatif. Kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan suatu data yang berbentuk tulisan, kuantitatif untuk mendeskripsikan data angka atau nominal, sedangkan komparatif digunakan untuk mengkomparasi atau membandingkan analisis data dari BRT Trans Semarang Koridor II dan Koridor VI. Data Biaya Operasional Kendaraan didapatkan dari BLU Trans Semarang, kemudian data load factor didapatkan dari survey lapangan dinamis yang dilakukan pada weekday dan weekend serta pada jam-jam sibuk pagi siang dan sore. Jumlah armada optimal dapat dihitung melalui load factor eksisting dan load factor pada kondisi break even serta jumlah armada eksisting. Hasil survey dan juga analisis data yang telah dilakukan, menunjukkan Koridor II dengan pengalokasian jumlah armada sebanyak 24 unit SO (Siap Operasi) masih belum memenuhi keseimbangan. Hal tersebut dibuktikan dengan melihat antara pendapatan dan BOK + Margin 10% menunjukkan angka negatif yaitu Rp - 22.621.587,-. Sedangkan Koridor VI dengan pengalokasian jumlah armada sebanyak 14 unit SO (Siap Operasi) juga masih belum memenuhi keseimbangan. Hal tersebut dibuktikan dengan melihat antara pendapatan dan BOK + Margin 10% menunjukkan angka negatif yaitu Rp -278.692.318,-. Hasil analisis jumlah kebutuhan armada atau armada optimal menunjukkan bahwa untuk Koridor II membutuhkan armada sebanyak 26 unit sedangkan Koridor VI adalah 7 unit. Kata Kunci: Trans Semarang, BOK, Load Factor, Armada Optimal

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions:Faculty of Engineering > Diploma in Urban and Regional Planning
Faculty of Engineering > Diploma in Urban and Regional Planning
ID Code:67638
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:10 Dec 2018 15:35
Last Modified:10 Dec 2018 15:35

Repository Staff Only: item control page