Usulan Perancangan Kanban Pada Tahap Preparation Unit Spinning 2 PT. Apac Inti Corpora

Saptadi, Singgih and Hazairin Bakhtiar, Prima (2007) Usulan Perancangan Kanban Pada Tahap Preparation Unit Spinning 2 PT. Apac Inti Corpora. Diponegoro University. (Unpublished)

[img]Microsoft Word
22Kb

Abstract

Unit Spinning 2 merupakan spinning pertama yang berdiri di Apacinti (dahulu Kanindotex). Produk yang dihasilkan Spinning 2 adalah benang Rayon 100%, dan benang PV (Polyester rayon Viscose). Secara umum, proses pembuatan benang di unit Spinning 2 terbagi menjadi tiga (3) tahap yaitu: Preparation, Ring frame, dan Winding. Dalam menghadapi permintaan, Apacinti menggunakan strategi make-to-order, sedangkan strategi manufaktur yang dilakukan dalam proses pembuatan benang adalah flow shop. Untuk meningkatkan respon pemenuhan terhadap permintaan pelanggan yang sulit diprediksi dalam hal jenis benang yang akan diproduksi, Spinning 2 berusaha meningkatkan output setiap prosesnya dengan menjaga utilitas tiap prosesnya tinggi. Namun yang terjadi adalah adanya penumpukan work in process berbentuk gulungan roving, serta WIP proses lainnya. Sistem pengendalian produksi yang berjalan di unit adalah sistem tarik (pull system) dimana perencanaan produksi secara kuantitas hanya terdapat pada proses belakangan (Ring frame dan Winding), sedangkan preparation hanya memproduksi sejumlah yang dibutuhkan oleh kedua proses tersebut. Penumpukan ini dianggap sebagai sesuatu yang wajar oleh pihak produksi, namun penumpukan ini dapat dikatakan sebagai salah satu indikator perusahaan dikatakan tidak produktif. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti mencoba melakukan pengendalian terhadap inventory in process dengan penggunaan in process kanban atau kanban produksi agar menghasilkan pola produksi dengan inventory in process yang seminimum mungkin. Kanban berfungsi dalam proses sinkronisasi antara kecepatan produksi dan kecepatan pengambilan, sehingga aliran material menjadi sinkron dan WIP yang beredar hanya sebatas kebutuhan dan kapasitasnya sebagai buffer diantara 2 proses. Dari identifikasi kebutuhan kanban, diketahui kanban produksi yang dibutuhkan diantaranya: kanban proses roving simplek, kanban proses drawing finisher, kanban proses drawing breaker dan kanban proses carding. Dari simulasi implementasi kanban, didapatkan pengurangan WIP pada tahap preparation (carding, drawing breaker, drawing finisher, dan roving) sebanyak 88.081 Kg atau 485,45 Bale. Kanban juga menurunkan penggunaan pemakaian material handling devices dan tempat penyimpanan material, secara signifikan. Penurunan WIP juga mengakibatkan penurunan penggunaan ruang sebagai stock point material. Kata kunci : work in process, pull system, in process kanban, sinkronisasi

Item Type:Other
Subjects:T Technology > T Technology (General)
T Technology > TS Manufactures
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
ID Code:6761
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:10 Feb 2010 13:59
Last Modified:10 Feb 2010 13:59

Repository Staff Only: item control page