PENATAAN LOKASI PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN ALUNALUN KOTA TANGERANG

Abstract

ABSTRAK Kawasan alun-alun merupakan suatu kawasan yang menjadi simpul bagi suatu kota, dikelilingi oleh jalan dan digunakan sebagai kegiatan masyarakat yang beragam. Alun-alun sebagai ruang publik tempat berinteraksi masyarakat kota, sangat mempengaruhi pertumbuhan pada wilayah tersebut. Pertumbuhan yang terjadi diantaranya adalah pertumbuhan ekonomi yaitu munculnya pedagang kaki lima pada sekitar kawasan alun-alun. Keberadaan pedagang kaki lima di alun-alun Kota Tangerang jumlahnya semakin lama semakin meningkat dan dapat mengganggu aktivitas lainnya karena lokasinya yang tidak beraturan. Keberadaan pedagang kaki lima yang berjualan di tempat yang tidak semestinya itu bukan karena tidak adanya peraturan daerah yang mengatur tentang penataan pedagang kaki lima. Perda Kota Tangerang No 1 Tahun 2015 tentang penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima belum dapat menjawab dan menyelesaikan permasalahan yang ada. Studi ini mengkaji permasalahan kawasan alunalun Kota Tangerang terutama permasalahan pedagang kaki lima yang tidak memiliki ruang khusus untuk berjualan sehingga menempati tempat-tempat umum.Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan penataan terhadap kawasan alun-alun Kota Tangerang, agar aktivitas yang terdapat pada kawasan alun-alun Kota Tangerang dapat tertata dengan baik. Sehingga aktivitas pedagang kaki lima mendapatkan ruang untuk lokasi berdagang. Langkah yang dilakukan adalah mengidentifikasi karakteristik PKL di Kota Tangerang, mengidentifikasi kondisi alun-alun Kota Tangerang dan menysun rencana penataan dan penentuan kawasan pedagang kaki lima di alun-alun Kota Tangerang. Zona kawasan yang dijadikan sebagai tempat berdagang bagi pedagang kaki lima, ditempatkan pada sisi barat dan sisi selatan dari alun-alun Kota Tangerang. Untuk memberikan ruang bagi pedagang kaki lima maka dilakukan perubahan pada geometri jalan. Garis sepadan bangunan yang dimiliki pada ruas jalan tersebut adalah 4m, pada sisi jalan tersebut tidak di rekomendasikan didirikanya bangunan masif. Maka untuk memberikan ruang berdagang bagi pedagang kaki lima pada sisi jalan tersebut dibangun sebuah bangunan berbentuk kanopi agar yang pedagang kaki lima dan pengunjung dapat dengan nyaman melakukan jual beli. Kata Kunci : Penataan, Pedagang Kaki Lima, Alun-alun