Aryati, Farida Dwi and Winarno, Tri and Setyawan, Reddy (2018) Analisis Diagenesis Mineral Lempung dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Reservoir pada Lapangan Drupadi, Cekungan Kutai, Kalimantan Timur. Undergraduate thesis, Faculty of Engineering.
| PDF (Farida Dwi Aryati_21100114120018_2018_JUDUL) 574Kb | |
| PDF (Farida Dwi Aryati_21100114120018_2018_BAB I) 487Kb | |
PDF (Farida Dwi Aryati_21100114120018_2018_BAB II) Restricted to Repository staff only 1778Kb | ||
PDF (Farida Dwi Aryati_21100114120018_2018_BAB III) Restricted to Repository staff only 451Kb | ||
PDF (Farida Dwi Aryati_21100114120018_2018_BAB IV) Restricted to Repository staff only 2410Kb | ||
PDF (Farida Dwi Aryati_21100114120018_2018_BAB V) Restricted to Repository staff only 287Kb | ||
PDF (Farida Dwi Aryati_21100114120018_2018_DAFTARPUSTAKA) Restricted to Repository staff only 395Kb | ||
PDF (Farida Dwi Aryati_21100114120018_2018_LAMPIRAN) Restricted to Repository staff only 2883Kb |
Abstract
Cekungan Kutai merupakan cekungan dengan lapangan-lapangan raksasa penghasil minyak dan gas bumi di Indonesia. Eksplorasi yang dilakukan pada daerah penelitian dilakukan pada lapangan dengan umur Miosen pada zona-zona reservoir berupa batuan klastik. Metode analisis pada penelitian ini adalah analisis data primer dan sekunder. Analisis data primer meliputi analisis dengan metode simultaneous multi-well, analisis sejarah pemendaman dan sebaran dari mineral lempung. Dalam menunjang analisis tersebut, digunakan data berupa XRD, petrografi, SEM, Ro%, well log, umur batuan dan routine core report dari perusahaan. Provenans berasal dari batuan beku plutonik asam dengan komposisi kuarsa monokristalin sebesar 77,5% yang mengalami proses reworked dan membentuk kebundaran subangular-subrounded. Batuan vulkanik yang ditandai dengan mineral feldspar (6,24%) dan litik (16,25%) menandakan batuan berasal dari hasil recycled orogen. Diagenesis batuan memasuki tahap mesogenesis. Diagenesis mineral lempung terdiri dari dua tahap yaitu tahap early diagenesis dan burial diagenesis. Tahap early diagenesis terjadi pada temperatur yang berkisar antara 20 hingga 85˚C serta pada rentang Ro 0% hingga 0,65% di kedalaman 0 hingga 6500 ft. Tahap burial diagenesis dengan persen illitisasi mencapai 70% terjadi pada rentang temperatur lebih dari 85˚C dengan rentang Ro lebih dari 0,65% di kedalaman lebih dari 6500 ft. Illitisasi dari mineral illit terbentuk hingga 50% umumnya dimulai pada umur Miosen Tengah dan terbentuknya mineral illit 70% dimulai pada umur Miosen Akhir. Proses illitisasi yang menjadi penanda dimulainya tahapan burial diagenesis dan juga menjadi penanda top tekanan luap diinisiasi dari pembentukan mineral illit yang melingkupi grain mengurangi porositas dan permeabilitas batuan. Pada penyebaran illitisasi, kualitas reservoir dari barat daya – timur laut adalah semakin buruk. Illitisasi pada lapangan yang berada di bagian timur laut dimulai pada zona prospek yang menjadi tujuan eksplorasi yaitu zona E, F dan G. Selain itu, proses illitisasi menyebabkan terlepasnya air (H2O) yang menjadi inisiasi dari proses tekanan luap yang dapat mengurangi kualitas reservoir. Kata kunci: Cekungan Kutai, Diagenesis Mineral Lempung, Analisis Kualitas Reservoir, Multimineral, Illitisasi
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering |
ID Code: | 67546 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 05 Dec 2018 08:49 |
Last Modified: | 05 Dec 2018 08:49 |
Repository Staff Only: item control page