HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN PRAKTIK KESEHATAN IBU DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DIARE PADA ANAK BALITA DI DESA SAMBENG, KECAMATAN BANTARBOLANG, KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2007

NINGSIH, RETNO EDI (2008) HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN PRAKTIK KESEHATAN IBU DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DIARE PADA ANAK BALITA DI DESA SAMBENG, KECAMATAN BANTARBOLANG, KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2007. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
16Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Diare merupakan penyakit menular berbasis lingkungan yang dapat menyebabkan kematian pada anak usia dibawah lima tahun setelah infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Penularan diare pada anak balita melalui ja;ur faecal oral pada makanan/minuman yang terkontaminasi oleh bakteri. Berdasarkan data kesakitan bulan Mei-Juni 2007 Desa Sambeng diketahui jumlah kasus diare pada anak balita adalah 30 kasus, 29 kasus, 37 kasus. Tujuan daripada penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara sanitasi lingkungan dan praktik kesehatan ibu dengan kejadian penyakit diare pada anak balita. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan studi kasus kontrol. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini terdiri dari 34 kasus dan 34 kontrol. Data dianalisis menggunakan uji chi square dengan derajat kepercayaan 95% dan @=0,05. Hasil penelitian keadaan yang memenuhi syarat meliputi sarana pembuangan tinja sebanyak 53 responden (77,9%), kebiasaan menyajikan makanan dalam keadaan tertutup sebanyak 50 responden (73,5%), kebiasaan mencuci bahan makanan sebanyak 51 responden (75%) dan kebiasaan merebus air minum sebanyak 63 responden(92,6%). Sedangkan keadaan yang tidak memenuhi syarat anatara lain: kondisi lantai rumah sebanyak 26 responden (38,2%), keberadaan bakteri E.coli pada SGL sebanyak 30 responden (44,1%), kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum menyuapi balita sebanyak 30 responden (44,1%) dan kebiasaan menyajikan minuman dalam keadaan terbuka sebanyak 45 responden (66,2%). Kesimpulan: kondisi yang berhubungan dengan kejadian penyakit diare pada anak balita meliputi kondisi lantai rumah (p=0,000; OR=13,75), keberadaan bakteri E.coli pada SGL (p=0,007;OR=4,49) dan praktik mencuci tangan(p=0,028; OR=3,43). Sedangkan kondisi yang tidak ada hubungannya dengan kejadian penyakit diare pada anak balita antara lain meliputi: sarana pembuangan tinja (p=0,0559; OR=1,68), Praktik mencuci bahan makanan(p=0,263; OR=2,23), Praktik menyajikan makanan (p=0,783; OR=1,35)dan minuman (p=0,305; OR=1,94) serta praktik merebus air minum(p=0,353;OR=4,40. Saran: Perlunya perbaikan terhadap penyediaan sarana air bersih (SGL) dan kondisi lantai rumah agar memenuhi syarat kesehatan; membiasakan mencuci tangan sebelum makan/menyuapi balita dengan air bersih dan sabun serta para petugas puskesmas hendaknya secara rutin mengambil sampel air bersih untuk diperiksa secara laboratorium sebagai langkah pemantauan terhadap sanitasi lingkungan. Kata Kunci: Sanitasi, Praktik Kesehatan Ibu, Diare, Balita THE CORRELATION OF ENVIRONMENTAL SANITATION AND MOTHER HEALTH PRACTICE WITH OCCURENCE OF DIARRHEA AT UNDER-FIVE CHILDREN IN VILLAGE OF SAMBENG, SUB-DISTRICT OF BANTARBOLANG, REGENCY OF PEMALANG 2007 Diarrhea is a environmental based contagion which can causing of death at under-five children after suffered upper respiratory infection (ISPA. The diarrhea transmitted to children through faecal oral at food/beverage which had contaminated by bacterium. According to morbidity data of village of sambeng at May-July 2007 known that amount of diarrhea cases at balita is 30 cases, 29 cases, 37 cases, respectively. Intention of this research was to know a correlation of environmental sanitation and Mother Health Practice with occurence of diarrhea at balita. The research type was observasional by case controls study. Amount of sample of the research was 34 cases and 34 controls. Data analyzed by chi square statistic test with reliability rate of 95% and @=0,05. Result of research the qualified condition including medium of faeces dismissal was 53 responders (77,9%), habit of food presenting in closed condition was 50 responders (73,5%), habit of cleaning food-stuff was 51 responders (75%) and habit of bolling drinking water was 63 responders (92,6%). While the unqualified condition including: condition of house floor was 26 responders (38,2%), Presence of bacterium E.coli at SQL was 30 responders (44,1%), habit of hand cleaning before feeding up of balita was 30 responders (44,1%) and habit of beverage presenting in open condition was 45 responders (66,2%). Conclusion: the related condition to occurence of diarrhea balita including house floor condition (p=0,000; OR=13,75), presence of bacterium E.coli in clean water (p=0,007;OR=4,49) and hand cleaning practice(p=0,028; OR=3,43). While unrelated condition with occurence of diarrhea at balita including medium of feaces dismissal(p=0,0559; OR=1,68), food-stuff cleaning practice(p=0,263; OR=2,23), practice of presenting of food (p=0,783; OR=1,35) and beverage (p=0,305; OR=1,94) as well as practice of bolling drinking water (p=0,353;OR=4,40). Suggestion: it is need to improving clean water availability and improving house floor condition to qualified health contion; accustoming to cleaning hand before eating/feeding up to balita by clean water and soap as well as to public health service officers shall take a clean water sample routinely to be checked at laboratory to monitoring environmental sanitation. Keyword: Sanitation, Mother Health Practice, Diarrhea, Balita

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:6754
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:10 Feb 2010 11:49
Last Modified:10 Feb 2010 11:49

Repository Staff Only: item control page