Perbandingan Aktivitas Antioksidan Total, Kadar Aloin dan Manosa pada Dua Varietas Lidah Buaya

Abstract

Latar belakang: Pengolahan lidah buaya dapat menurunkan bahkan menghilangkan senyawa-senyawa bioaktif. Tujuan : Untuk menganalisis aktivitas antioksidan total, kadar aloin dan manosa pada lidah buaya segar dan produk minumannya dari lidah buaya varietas Barbadensis Mill (BM) dan Chinensis(CH). Metode : Aktivitas antioksidan total di ukur dengan metode DPPH dan ABTS, pengujian kadar aloin dan manosa menggunakan metode HPLC masing-masing tiga kali pengulangan dan satu kali pengulangan. Hasil: Aktivitas antioksidan total pada lidah buaya BM segar, BM komersil, BM homemade, CH segar, CH komersil, CH homemade pada metode DPPH berturut-turut adalah 36,95%, 3,88%, 4,60%, 10,54%, 3,33% dan 6,75, sedangkan pada metode ABTS berturut-turut adalah 15,9%, 1,8%, 4,3%, 8,3%, 1,8% dan 2,5%, kadar aloin berturut-turut adalah 27208,93 ppm, 797,28 ppm, 42209,75 ppm, 23791,97 ppm, 2371,25 ppm dan 3622,43 ppm, kadar manosa berturut-turut adalah 0,18%, 18,27%, 6,77%, 0,18%, 16,9% dan 13,12%. Simpulan : Berdasarkan varietas, Barbadensis lebih unggul dibandingkan dengan Chinensis. Aktivitas antioksidan paling baik dalam lidah buaya segar. Pengolahan melalui proses pencucian, pemanasan suhu tinggi serta penambahan gula menurunkan hampir 90% aktivitas antioksidan. Secara umum, minuman homemade memiliki aktivitas antioksidan total sedikit lebih baik daripada minuman komersil. Metode DPPH terbukti lebih sensitif untuk mengukur aktivitas antioksidan total pada lidah buaya daripada metode ABTS. Kadar aloin berbanding lurus dengan aktivitas antioksidan total. Kadar manosa mengalami peningkatan dari segar menjadi minuman lidah buaya. Hal ini disebabkan oleh reaksi perubahan sukrosa menjadi manosa pada proses pengolahan.