Pengaruh pemberian minuman lidah buaya terhadap kadar antioksidan total dan persentase lemak tubuh pada sindrom metabolik

Abstract

Latar Belakang: Sindrom metabolik melibatkan kelainan metabolisme glukosa (hiperglikemia), lipid (dislipidemia), peningkatan tekanan darah dan obesitas sentral. Sindrom metabolik berisiko tinggi terkena penyakit jantung, diabetes mellitus, hipertensi, dan kematian. Lidah buaya mengandung sejumlah besar polifenol dan banyak vitamin yang bermanfaat dalam mencegah resistensi insulin, inflamasi kronis dan stres oksidatif. Tujuan: Membuktikan pengaruh pemberian minuman lidah buaya terhadap peningkatan kadar antioksidan total dan penurunan persentase lemak tubuh pada sindrom metabolik. Metode: True experiment, open randomized, pre-post-test, control group design yaitu kontrol (n=19) dan perlakuan (n=19) yang sindrom metabolik. Pemberian minuman lidah buaya (perlakuan) 165 gr/hari (30 hari). Pemeriksaan kadar antioksidan total (metode ABTS) dan persentase lemak tubuh (metode BIA) pada pre dan post penelitian, asupan makanan (recall 3x24 jam), aktivitas fisik (formulir GPAQ). Uji beda sebelum dan setelah pemberian antar kelompok menggunakan independent t-test (kadar antioksidan total) dan Mann-whitney-test (persentase lemak tubuh). Hasil: Terjadi kenaikan kadar antioksidan total dari 1,2 mmol/L menjadi 2,0 mmol/L (p=0,00) pada kelompok perlakuan setelah pemberian minuman lidah buaya, sedangkan kelompok kontrol terjadi penurunan dari 1,4 mmol/L menjadi 1,3 mmol/L (p=0,061). Ada perbedaan kadar antioksidan total setelah pemberian minuman lidah buaya (p=0,00) antara kedua kelompok. Terjadi penurunan persentase lemak tubuh dari 32,8 mmol/L menjadi 32,4 mmol/L (p=0,005) pada kelompok perlakuan, sedangkan kelompok kontrol terjadi kenaikan dari 33,1 mmol/L menjadi 33,4 mmol/L (p=0,100). Tidak ada perbedaan persentase lemak tubuh setelah pemberian minuman lidah buaya (p=0,358) antara kedua kelompok. Kesimpulan: Pemberian minuman lidah buaya terbukti meningkatkan kadar antioksidan total tetapi tidak menurunkan persentase lemak tubuh pada sindrom metabolik.