Efek Sari Buah Ciplukan (physalis peruviana) Terhadap HOMA-IR, Trigliserida (TG) dan Kolesterol High Density Lipoprotein (HDL).Studi pada tikus wistar diabetes mellitus tipe 2 yang diberikan pakan tinggi lemak dan streptozotocin (STZ)

Abstract

Latar belakang: Diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah dunia dan jumlahnya terus meningkat. Sari buah ciplukan mengandung tinggi senyawa fenolik dengan senyawa utamanya adalah kuersetin. Tujuan: Membuktikan dan membandingkan efek sari buah ciplukan dan kuersetin terhadap HOMA-IR, kadar TG dan kadar HDL kolesterol pada hewan coba DMT2 yang diberikan pakan tinggi lemak dan induksi Streptozotocin (STZ). Metode: Tikus Wistar 30 ekor tikus yang dikelompokkan menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok sehat (K-), kelompok kontrol DMT2 (K+), kelompok DMT2 diberikan sari buah ciplukan dosis 5 ml/kg BB/hari (X1) dan dosis 25 ml/kg BB/hari (X2), kelompok DMT2 diberikan kuersetin dosis 2,235 mg/kg BB/hari (X3) dan 30 mg/kg BB/hari (X4). Hasil: Variasi dosis sari buah ciplukan dan kuersetin mampu menurunkan HOMA-IR (p<0,05), menurunkan kadar TG (p<0,05) dan meningkatkan kadar HDL (p<0,05) dibandingkan kelompok K+. Kelompok X2 dibandingkan X3 tidak berbeda signifikan menurunkan HOMA-IR (p=0,988), berbeda signifikan menurunkan TG (p=0,042) dan meningkatkan HDL (p=0,000) Kesimpulan: Sari buah ciplukan mampu menurunkan HOMA-IR, menurunkan kadar TG dan meningkatkan kadar HDL. Sari buah ciplukan 25 ml/kg BB/hari memiliki kemampuan yang sama dengan kuersetin 2,235 mg/kg BB/hari dalam memperbaiki kondisi resistensi insulin, bahkan lebih baik dalam memperbaiki kadar TG dan HDL.