PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG ULAT SAGU (Rhyinchophorus ferrugineus) DALAM MENURUNKAN KADAR TNF-α DAN MENINGKATKAN KADAR NITRIC OXIDE (NO)

Abstract

Latar Belakang : Tepung ulat sagu dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi. Antioksidan dalam tepung ulat sagu dapat menekan radikal bebas sehingga menurunkan kadar TNF-α dalam serum. Kandungan L-Arginin yang terdapat pada tepung ulat sagu berperan dalam peningkatan NO dan menghambat perkembangan aseksual parasit. Tujuan : Membuktikan pengaruh pemberian tepung ulat sagu (Rhyinchophorus ferrugineus) dalam menurunkan kadar TNF-α dan meningkatkan kadar NO pada mencit Swiss yang diinokulasi PbA yang diberi terapi standar malaria. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain The Post Test Only Randomized Control Group dengan menggunakan mencit Swiss sebanyak 23 ekor yang terbagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu K(-) mencit sehat, K(+) mencit yang diinokulasi PbA, serta kelompok perlakuan P1 diberi DHP, P2 diberi tepung ulat sagu, dan P3 deberi tepung ulat sagu dan DHP. Pengukuran kadar TNF-α dan kadar NO menggunakan serum darah mencit dengan metode ELISA. Hasil : Rerata kadar TNF-α kelompok K(-) 2,348 pg/ml, K(+) 2,037 pg/ml, X1 2,055 pg/ml, X2 1,984 pg/ml, dan X3 2,012 pg/ml. Rerata kadar NO kelompok kontrol K(-) adalah 1,008 µMol/ml, K(+) 1,338 µMol/ml, sedangkan pada perlakuan X1 1,143 µMol/ml, X2 1,410 µMol/ml, dan X3 0,886 µMol/ml. Hasil uji korelasi Pearson kadar TNF-α dan kadar NO menunjukan tidak adanya korelasi (p>0,05). Kesimpulan : Pemberian tepung ulat sagu (Rhyinchophorus ferrugineus) menurunkan kadar TNF-α dan meningkatkan kadar NO pada mencit Swiss yang diinokulasi PbA akan tetapi tidak bermakna. Tidak ada korelasi kadar TNF-α dan kadar NO pada mencit Swiss yang diinokulasi PbA yang diberikan tepung ulat sagu (Rhyinchophorus ferrugineus).