PREDIKSI RESISTENSI INSULIN PADA REMAJA AKHIR BERDASARKAN INDEKS ANTROPOMETRI

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi lingkar leher dalam mendeteksi resistensi insulin pada remaja yang dibandingkan dengan lingkar pinggang dan rasio pinggang panggul. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan mengukur antropometri (lingkar leher, lingkar pinggang, rasio pinggang panggul, dan parameter biokimia (glukosa darah puasa, insulin puasa, dan HOMA-IR) yang melibatkan 80 mahasiswa di Universitas Diponegoro. Analisis statistik yang digunakan adalah uji korelasi pearson atau r spearman dan uji regresi linear ganda. Lingkar leher berkorelasi positif dengan insulin puasa dan HOMA-IR baik pada laki-laki maupun perempuan, sedangkan lingkar leher hanya berkorelasi positif dengan glukosa darah puasa pada laki-laki. Hasil analisis regresi linier ganda menunjukkan bahwa lingkar pinggang memiliki koefisien regresi yang lebih besar berkaitan dengan resistensi insulin ((insulin puasa (β=0.11; p<0.05) dan HOMA-IR (β=0.05; p<0.05) dibandingkan dengan lingkar leher dan rasio pinggang panggul. Lingkar leher, lingkar pinggang, dan rasio pinggang panggul merupakan ukuran antropometri untuk mendeteksi resistensi insulin. Namun lingkar pinggang prediktor yang paling kuat dibandingkan dengan lingkar leher dan rasio pinggang panggul dalam mendeteksi resistensi insulin pada remaja