PENGARUH VARIASI PEMBERIAN TEMPE GEMBUS TERHADAP KADAR HOMOSISTEIN DAN MALONDIALDEHID SERUM TIKUS Sprague dawley YANG DIBERIKAN DIET ATEROGENIK

Abstract

Diet aterogenik meningkatkan risiko aterosklerosis, yang merupakan proses awal terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke sehingga menyebakan peningkatan risiko kematian. Tempe gembus sesuai food as medicine diketahui mengandung isoflavon, serat, dan PUFA yang mempengaruhi parameter aterosklerosis. Penelitian bertujuan untuk membuktikan pengaruh variasi pemberian tempe gembus tanpa perlakuan tambahan (X1), dengan steam blanching (X2), dan ditambahkan enzim bromelin (X3) terhadap kadar homosistein dan malondialdehid serum tikus Sprague dawley yang diberikan diet aterogenik. Metode : Penelitian post test randomized controlled group design pada 35 ekor tikus dibagi menjadi 2 kelompok kontrol (K – dan K +) dan 3 kelompok perlakuan (X1, X2, X3) yang diberikan gembus 25 gram/kg berat badan. Homosistein diukur dengan metode ELISA sedangkan MDA dengan TBARS. Dilakukan uji statistik one way Anova dan Post hoc. Hasil : Rerata kadar homosistein serum kelompok K- [3.98+0.58], K+ [4.30+0.37], X1 [4.19+1.15], X2 [4.28+1.04], dan X3 [3.73+1.15] µmol/mL dengan p Anova = 0.751. Rerata kadar MDA serum kelompok K- [16.37+0.69], K+ [21.91+2.71], X1 [15.49+1.53], X2 [20.50+3.09], dan X3 [17.18+1.16] nmol/mL dengan p Anova = 0.001. Uji Post Hoc menyatakan X3 dan X1 lebih bermakna dibandingkan X2 terhadap kadar MDA. Simpulan : Variasi tempe gembus dapat menurunkan kadar MDA secara bermakna tetapi tidak dapat membuktikan penurunan kadar homosistein secara bermakna.