PERILAKU IBU REMAJA DALAM MENGELOLA KEHAMILAN DAN POLA ASUH BAYI SETELAH MELAHIRKAN

Abstract

Pendahuluan : Kehamilan pada usia remaja dapat berdampak negatif bagi ibu dan bayi yang dilahirkan. Data tahun 2013 menunjukkan bahwa persentase perkawinan pada usia < 20 tahun di Kabupaten Pekalongan sebesar 19,55%. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perilaku ibu remaja dalam mengelola kehamilan dan pola asuh bayi setelah melahirkan di Kabupaten Pekalongan. Metode: Desain penelitian ini adalah mixed method. Metode kualitatif untuk mengkaji perilaku ibu remaja dalam mengelola kehamilan. Metode kuantitatif untuk mengkaji pola asuh ibu remaja terhadap bayi setelah melahirkan. Subjek penelitian adalah 77 ibu remaja (15-19 tahun) yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di 5 kecamatan yang dipilih secara purposif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengukuran antropometri, dan wawancara mendalam. Analisis data kualitatif dengan analisis isi, sedangkan secara kuantitatif dengan tendensi sentral. Hasil: Perilaku ibu remaja dalam mengelola kehamilan: 83,61% tidak memeriksakan kehamilan secara lengkap; 64,94% berpantang makanan. Sebesar 79,22% responden tidak memberikan ASI eksklusif. Praktik kebersihan dan sanitasi lingkungan baik (85,71%) dan 81,82% ibu remaja memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan baik. Sebesar 57,14% bayi pernah mengalami ISPA dan 28,57% pernah mengalami diare. Status gizi bayi : 15,58% bayi kurus berdasarkan skor z indeks BB/PB, 15,58% pendek berdasarkan skor z indeks PB/U, dan 12,99% memiliki status gizi kurang berdasarkan skor z indeks BB/U. Asupan makanan ibu selama kehamilan kurang bervariasi, hanya nasi dan sayur sop sehingga kurang dalam sumber protein hewani, nabati dan buah-buahan. Simpulan: Perilaku ibu remaja dalam mengelola kehamilan dan pola asuh bayi masih kurang dan berdampak pada rendahnya status gizi bayi.