FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI AREA PERTANIAN

Abstract

Latar Belakang: BBLR merupakan salah satu penyebab kematian yang tinggi pada neonatus di Kabupaten Brebes (35,02%). Tingkat pemakaian pestisida di Kabupaten Brebes cukup tinggi, karena luasnya lahan pertanian khususnya bawang merah. Paparan pestisida yang tinggi berkontribusi menyebabkan BBLR tetapi belum diketahui secara pasti. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko kejadian BBLR di area pertanian dengan paparan pestisida yang tinggi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan disain case control. Subjek dalam penelitian adalah ibu post partum berumur produktif (20-35 tahun) yang terdiri dari 60 kasus (BBLR) dan 60 kontrol (tidak BBLR). Variabel bebas yang diteliti adalah kenaikan berat badan ibu selama hamil, LILA awal kehamilan, kadar Hb trimester tiga dan tingkat paparan pestisida. Data asupan zat gizi diperoleh dengan metode food frequency questionnaires (FFQ) semikuantitatif, buku KIA responden dan data tingkat paparan pestisida diperoleh melalui wawancara terstruktur. Data dianalisis dengan menghitung Odds Ratio (OR) dan metode regresi logistik. Hasil: Tidak ada perbedaan umur antara kelompok kasus dan kontrol. Median lama pendidikan, IMT dan LILA ibu kelompok kasus lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Tingkat kecukupan protein yang kurang (OR = 18,9; CI: 95% : 1,6 – 227,7); kenaikan berat badan kurang ( OR = 9,1 CI 95% : 2,9 -28,); Tingkat paparan pestisida yang tinggi (OR = 7,4 ; CI: 95% : 1,3 – 40.9); LILA yang < 23,5 cm (OR = 4,6 ; CI :95% : 1,3 – 15,5) merupakan faktor risiko BBLR di Kabupaten Brebes Simpulan : Ketidakcukupan gizi dan paparan pestisida yang tinggi selama kehamilan merupakan faktor risiko BBLR. Ibu hamil disarankan untuk meningkatkan asupan gizi dan menghindari paparan pestisida.