PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PROBIOTIK DAN ZINC TERHADAP KADAR LIMFOSIT, NEUTROPHIL LYMPHOCYTE COUNT RATIO (NLR) DAN MONOSIT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

Abstract

Latar Belakang: Pasien tuberkulosis paru umumnya mengalami malnutrisi akibat efek samping obat anti tuberkulosis, yang menyebabkan gangguan saluran cerna, hal ini mempengaruhi proses penyembuhan, daya tahan tubuh dan respon imunitas. Probiotik dan zinc diduga memiliki efek menguntungkan bagi status gizi dan respon imunitas. Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh pemberian kombinasi probiotik dan zinc terhadap kadar limfosit, neutrophil lymphocyte count ratio (NLR) dan monosit pada pasien tuberkulosis paru di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Semarang. Metode: Penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan randomized pre-post test control group design. Lima puluh empat pasien tuberkulosis paru dibagi 2 kelompok, kelompok perlakuan diberikan kombinasi probiotik dan zinc, serta kelompok kontrol diberikan plasebo, pemberian selama 4 minggu. Analisis data menggunakan uji Independent, Mann-Whitney, Wilcoxon, Pearson dan Covariance. Hasil: Tidak terdapat perbedaan rerata umur, kadar limfosit, NLR dan monosit pada awal penelitian (p>0.05). Terjadi peningkatan kadar limfosit dan penurunan kadar NLR serta monosit setelah pemberian kombinasi probiotik dan zinc (p<0.05). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan zat gizi dengan kadar limfosit, NLR dan monosit (p>0.05). Efektifitas pemberian kombinasi probiotik dan zinc paling kuat terdapat pada kadar limfosit (12.8%). Simpulan: Pemberian kombinasi probiotik dan zinc selama 4 minggu mampu meningkatkan sistem imunitas pasien tuberkulosis paru yang diukur dari kadar limfosit, NLR dan monosit.