FAKTOR RISIKO OBESITAS SENTRAL PADA KELOMPOK PEMINUM TUAK DAN BUKAN PEMINUM TUAK

Abstract

Latar Belakang : Obesitas sentral terjadi karena ketidakseimbangan asupan energi dengan pengeluaran energi. Penyebab obesitas sentral adalah asupan energi berlebih dan rendahnya aktivitas fisik. Sosial budaya berpengaruh terhadap obesitas yaitu mengkonsumsi minuman alkohol jenis tuak yang sekarang menjadi suatu kebiasaan yang kurang tepat. Tujuan : Menjelaskan faktor risiko obesitas sentral pada kelompok peminum tuak dan bukan peminum tuak. Metode : Desain penelitian ini adalah crossectional study. Jumlah subjek adalah 92 laki-laki dewasa terbagi kedalam 2 kelompok yaitu 46 orang peminum tuak dan 46 orang bukan peminum tuak. Hasil : Berdasarkan hasil uji chi-square, faktor risiko obesitas sentral pada kelompok peminum tuak adalah asupan energi berlebih (PR=5,556), asupan karbohidrat berlebih (PR=5,556), asupan protein berlebih (PR=5,556), asupan lemak berlebih (PR=3,818), tingkat aktivitas fisik rendah (PR=3,956), frekuensi konsumsi tuak (PR=3,046) dan volume konsumsi tuak(PR=3,400). Faktor risiko obesitas sentral pada kelompok bukan peminum tuak adalah asupan energi berlebih (PR=1,969), asupan karbohidrat berlebih (PR=3,529), asupan lemak berlebih (PR=3,818) dan tingkat aktivitas fisik rendah (PR=4,306). Kesimpulan: Faktor risiko yang paling dominan berhubungan dengan kejadian obesitas sentral yang memiliki asupan protein berlebih, frekuensi dan volume konsumsi tuak yang tinggi dengan probabilitas sebesar 62,77% pada kelompok peminum tuak. Faktor risiko yang paling dominan berhubungan dengan kejadian obesitas sentral yang memiliki asupan energi berlebih, asupan karbohidrat berlebih dan aktivitas fisik rendah dengan probabilitas sebesar 70,72% pada kelompok tidak peminum tuak