HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI DAN STADIUM KLINIS TERHADAP STATUS GIZI DAN JUMLAH CD4+ PADA HIV ANAK

Abstract

Latar Belakang :Peningkatan infeksi HIV anak di Indonesia searah dengan peningkatan prosentase penularan AIDS dari ibu ke anaknya dari 3% (2013) menjadi 4,6% (2015). HIV anak menjalani terapi antiretroviral (ARV) untuk meningkatkan jumlah sel T-CD4+. Stadium klinis berat pada HIV anak menurunkan jumlah CD4+. Pemberian suplementasi zat gizi makro dan mikro dapat meningkatkan status gizi HIV anak yang menjalani ARV. Tujuan : Menganalisis hubungan asupan zat gizi dan stadium klinis terhadap status gizi dan jumlah CD4+ pada HIV anak di Kota dan Kabupaten Semarang. Metode :Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Subjek yaitu anak usia 1-14 tahun sebanyak 31 subjek. Data dikumpulkan meliputi tinggi badan (TB), berat badan (BB), asupan zat gizi diperoleh dengan metode food recall 2x24 jam. Jumlah CD4+ melalui pemeriksaan darah subjek. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square dan Regresi Logistik untuk menghitung Prevalence Rasio (PR) Hasil : Asupan seng memberikan risiko bermakna terhadap kejadian berat badan rendah (PR=3,020; p=0,029; CI=1,043-8,739). Asupan protein dan vitamin A memberikan risiko bermakna terhadap jumlah CD4+ rendah (PR=3,036; p=0,021; CI=1,211-7,608 dan PR=2,8; p=0,018; CI=1,331-5,891). Asupan vitamin C bukan faktor risiko tetapi berhubungan terhadap jumlah CD4+ rendah (PR=4,522; p=0,045; CI=0,698-29,282). Stadium klinis sedang memberikan risiko bermakna terhadap jumlah CD4+ rendah (PR=8,211; p = 0,004; CI=1,227-54,962). Probabilitas HIV anak mengalami jumlah CD4+ rendah ketika mengalami stadium klinis berat sebesar 14,3%. Simpulan : Stadium klinis sedang meningkatkan risiko terjadinya jumlah CD4+ rendah (<500sel/mm3).